Blog Islam Sehari-hari Doa

6 Waktu Mustajab untuk Berdoa

Ilustrasi waktu paling mustajab untuk berdoa. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi waktu paling mustajab untuk berdoa. (Foto: Istimewa)

Enam waktu mustajab agar doa cepat terkabul. Bagi umat Islam, doa menjadi senjata untuk mencapai harapan yang diinginkan. Allah SWT mencintai hambanya yang rajin berdoa kepada-Nya.

Allah SWT telah berjanji akan mengabulkan doa-doa hambanya. Dalam Al Quran Surah Ghafir ayat 60, Allah SWT berfirman:

"Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena engagé beribadah kepada-Ku, akan dimasukan ke dalam neraka jahanam dalam keadaan hina".

Sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber ada enam waktu terkabulnya doa yang bisa diamalkan kaum Muslimin. Jika mendapati enam kesempatan ini, jangan sampai disia-siakan untuk berdoa.

Waktu Sahur Ketika Menjelang Subuh

Ketika sahur saat menjelang subuh adalah salah satu waktu terkabulnya doa. Sebab ketika itu Allah Subhanahu wa ta'ala turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa.

Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

"Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, 'Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni'." (HR Bukhari Nomor 1145 dan Muslim Nomor 758)

Ibnu Hajar menjelaskan hadis tersebut dengan berkata, "Doa dan istigfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Kitab Fath Al-Bari, 3: 32)

Imam Nawawi berkata, "Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu." (Kitab Syarh Shahih Muslim, 6: 36)

Hari Jumat

Waktu di hari Jumat, bisa jadi saat duduk imam di antara dua khutbah, bisa jadi pula bakda Ashar sampai tenggelam matahari.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda:

« فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ » . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

"Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan sholat lantas ia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta. Dan beliau berisyarat dengan tangannya akan sebentarnya waktu tersebut." (HR Bukhari Nomor 935; Muslim Nomor 852)

Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan:

أَنَّ كُلّ رِوَايَة جَاءَ فِيهَا تَعْيِين وَقْت السَّاعَة الْمَذْكُورَة مَرْفُوعًا وَهْم ، وَاَللَّه أَعْلَم .

"Setiap riwayat yang menyebutkan penentuan waktu mustajab di hari Jumat secara marfu’ (sampai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam) memiliki wahm (kekeliruan). Wallahu a’lam." (Fath Al-Bari, 11: 199)

Intinya ada beda pendapat hingga 40 pendapat dalam masalah ini mengenai penentuan kapankah waktu terkabulnya doa di hari Jumat. Namun pendapat yang paling dekat dengan dalil ada dua pendapat:

  • Antara duduknya imam di mimbar hingga selesai sholat

    Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Abdullah bin Umar bertanya kepadaku: 'Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadis dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengenai waktu mustajabnya doa di hari Jumat?' Abu Burdah menjawab, 'Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

    هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ

    Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan Sholat Jumat." (HR Muslim Nomor 853)

  • Bakda ‘Ashar sampai tenggelamnya matahari

    Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, beliau bersabda:

    يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ يُرِيدُ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

    "(Waktu siang) di hari Jumat ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah Azza wa Jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jumat) pasti Allah Azza wa Jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah Ashar." (HR Abu Dawud Nomor 1048; An-Nasa’i Nomor 1390. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadis ini shahih)

Bulan Ramadhan yang Penuh Berkah

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah: 186)

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa masalah ini disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa. Ini menunjukkan mengenai anjuran memperbanyak doa ketika bulan itu sempurna, bahkan diperintahkan memperbanyak doa tersebut di setiap kali berbuka puasa. (Tafsir Alquran Al-‘Azhim, 2: 66)

Perihal Ramadhan adalah bulan doa dikuatkan lagi dengan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

"Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa, akan dikabulkan." (HR Al-Bazaar. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya. Lihat Jami’ Al-Ahadits, 9: 224)

Pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah)

Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Ini sebagaimana riwayat dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR Tirmidzi Nomor 3585. Syaikh Al Albani mengatakan hadis ini hasan). Maksudnya, inilah doa yang paling cepat dipenuhi atau terkabulkan (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 10: 33)

Doa Antara Adzan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

"Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara azan dan iqomah, maka berdoalah (kala itu)." (HR Ahmad, 3: 155. Syekh Syuaib Al-Arnauth mengatakan sanad hadis ini shahih)

Doa Setelah Selesai Sholat 5 Waktu

Doa setelah selesai sholat lima waktu, bisa jadi setelah salam (bakda zikir), bisa jadi di akhir tahiyat sebelum salam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap." (QS Al Insyirah: 7–8)

‘Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:

{ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ } يعني: فِي الدُّعَاءِ

"Jika engkau telah selesai (dari sholat atau ibadah), maka berdoalah." Ini jadi dalil sebagian ulama dibolehkan berdoa setelah sholat fardhu. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 599)

Dalil yang menunjukkan boleh berdoa di akhir shalat setelah salam adalah hadits berikut,

جاء رجلٌ إلى النَّبيِّ – صلى الله عليه وسلم – ، فقال : أيُّ الصلاة أفضل ؟ قال : (( جوفُ الليل الأوسط )) ، قال : أيُّ الدُّعاء أسمع ؟ قال: (( دُبر المكتوبات ))

"Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam lalu bertanya: 'Sholat apa yang paling afdhal?' 'Shalat di tengah malam,' jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam. Lalu ditanya kembali: 'Doa apa yang paling didengar?' 'Doa di dubur sholat wajib (yaitu di akhir sholat wajib)'.' (HR Ibnu Abi Ad-Dunya, Jami’ ‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 143-144)

Wallahu a'lam bishawab.

(WIT)

Tags