Blog Islam Sehari-hari Doa

Cara Menangkal dan Menghilangkan Sihir dalam Ilmu Islam

Masjid Kristal (Crystal Mosque) dibuka pada 2008 setelah dibangun selama dua tahun. Terletak di Kuala Terengganu, Malaysia --sebuah kota pesisir di negeri jiran itu. (Foto: travellers)
Masjid Kristal (Crystal Mosque) dibuka pada 2008 setelah dibangun selama dua tahun. Terletak di Kuala Terengganu, Malaysia --sebuah kota pesisir di negeri jiran itu. (Foto: travellers)

Ilmu sihir dikenal cukup tua setua perjalanan manusia di dunia. Sihir, terkadang di sebagian masyarakat dikenal sebagai santet atau tenung. Praktik sihir, tenung, dan santet, terjadi hingga saat ini. Yakni, di abad modern yang sebagian besar orang tak percaya pada hal-hal yang sifatnya irasional itu. Tapi, kenyataannya terus terjadi di tengah masyarakat sekarang.

Lalu bagaimana Islam menyikapi adanya sihir itu. Adakah cara untuk menangkal dan menghilangkannya?

Inilah yang akan dijelaskan dalam ikhtiar menangkal dan menghilangkan sihir dalam Islam.

Cara menghilangkan santet dari tubuh menurut Islam dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu cara untuk menghilangkan santet dari tubuh seseorang tersebut, yakni dengan mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT).

Selain itu, ikhtiar untuk menangkal serangan santet atau sihir menurut Islam bisa dilakukan dengan membaca doa-doa atau pun surat-surat tertentu, seperti yang diriwayatkan dari hadits maupun Al-Quran.

Memang, bila ditilik secara demografi, santet atau sihir sebenarnya telah dikenal selama berabad-abad silam di seluruh peradaban masyarakat dunia. Meskipun, penyebutan istilah santet maupun sihir pada setiap daerah bisa saja berbeda-beda.

Keberadaan ilmu santet atau sihir sendiri hampir mayoritas digunakan untuk mencelakai nyawa seseorang. Bahkan, di agama Islam pun diriwayatkan oleh Imam Bukhari, jika Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) pernah terserang ilmu sihir dari seorang tukang sihir yang bernama Labid dan putrinya.

Dampak dari sihir tersebut, membuat Nabi Muhammad SAW menjadi sering berhalusinasi, mudah lelah dan tak berselera makan. Hingga pada suatu saat, Nabi Muhammad SAW bermimpi dan mendapatkan jawaban atas apa yang dideritanya kala itu akibat sihir itu.

Berdasarkan uraian dari Tafsir Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil karya al-Baidhawi, dikatakan bahwa Malaikat Jibril datang membantu Nabi Muhammad SAW dan membenarkan mimpi yang dialaminya serta menyampaikan dua surat Al-Quran, yakni Surat Al Falaq dan Surat An-Nas.

Sebagai umat Islam, ikhtiar pendekatan diri kepada Allah SWT perlu kita tingkatkan dari hari ke hari. Karena, dengan mendekatkan diri pada Allah SWT merupakan satu-satunya cara untuk terhindar maupun menghilangkan santet dari tubuh. Di antaranya yaitu dengan membaca doa-doa berikut ini:

1. Doa Pertama

Lafadz:

A'uudzu bi kalimaatillahi attaammaati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli 'ainin laammatin.

Artinya:

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari dari godaan setan, binatang beracun dan dari pengaruh 'ain yang buruk.

Doa ini merupakan doa keselamatan yang berguna ketika dipanjatkan kepada Allah SWT, untuk mencegah serangan santet, sihir atapun ilmu hitam seperti yang telah diriwayatkan Imam Bukhari.

Berdasarkan Sabda Nabi Muhammad SAW, "Barang siapa yang singgah di suatu tempat dan memanjatkan doa keselamatan tersebut, maka tidak akan ada sesuatu yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat tersebut.

2. Doa Kedua

Lafadz:

Bismillahilladzii laa yadhurru ma'asmihii syai-un fil ardhi walaa fissamaa-i wa huwas samii'ul 'aliim.

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah yang tidak membahayakan sesuatu bersama nama Allah di bumi dan di langit. Allah adalah Zat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

3. Doa Ketiga

Selain 2 doa yang telah disebutkan tadi, untuk menghilangkan santet kita umat Islam bisa membaca Ayat Kursi. Ini bacaan Ayat Kursi:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ

وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا

خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ

وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Lafadz:

Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim.

Artinya:

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Quran Surat Al-Baqarah: 255).

Menurut Islam, ada beberapa surat yang jika dipanjatkan kepada Allah SWT dengan penuh ikhlas, bisa menghilangkan pengaruh santet maupun sihir yang ada pada tubuh seseorang.

Terdapat dua surat yang dicatat oleh redaksi Al-Quran, kedua surat tersebut dikenal dengan sebutan Surat Mu'awwidzatain yang berarti surat untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Kedua surat inilah yang diturunkan oleh Allah SWT melalui perantara Malaikat Jibril saat Nabi Muhammad SAW terkena sihir oleh Labid dan putrinya tersebut.

Berikut ini bacaan Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas yang bisa disebut juga sebagai Surat Mu'awwidzatain:

Surat Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ

النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾

Lafadz:

qul a'ụżu birabbil-falaq (1) min syarri mā khalaq (2) wa min syarri gāsiqin iżā waqab (3) wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad (4) wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad (5)

Artinya:

Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh. (1) Dari kejahatan makhluk-Nya. (2) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. (3) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. (4) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.(5)

Surah An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

﴿٤﴾ الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾

Lafadz:

qul a'ụżu birabbin-nās (1) malikin-nās (2) ilāhin-nās (3) min syarril-waswāsil-khannās (4) allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās (5) minal-jinnati wan-nās (6)

Artinya:

(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. (2) Raja manusia. (3) Sembahan manusia. (4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. (5) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (6) Dari jin dan manusia.

Memang, Allah Ta'ala menciptakan makhluk di luar manusia seperti jin yang kerap mengganggu manusia. Demikian pula santet atau sihir, mempunyai sifat seperti jin yang mengganggu manusia kapan pun dan di mana pun. Hanya dengan berserah diri dan selalu mendekatkan diri pada Allah Ta'ala kita akan terhindar dari gangguan-gangguan tersebut.

Demikian semoga ikhtiar tentang beberapa cara menghilangkan santet dari tubuh manusia menurut Islam. Wallahu a'lam bisshoawab. Semoga bermanfaat.

Tags