Blog Islam Sehari-hari Ilmu Tauhid

Meneladani Asmaul Husna Al Akhir

Allah adalah akhir dari segala akhir dan tidak bisa disamakan dengan apapun yang mendahului-Nya. (Foto: Istimewa)
Allah adalah akhir dari segala akhir dan tidak bisa disamakan dengan apapun yang mendahului-Nya. (Foto: Istimewa)

Salah satu Asmaul Husna adalah Al Akhir yang artinya adalah Yang Maha Akhir. Asmaul Husna ini menunjukkan kekekalan Allah SWT saat makhluk lain yang fana menemui akhir.

Allah SWT memiliki Asmaul Husna Al-Akhir yang berarti Maha Akhir. Maksudnya, Allah adalah akhir dari segala akhir dan tidak bisa disamakan dengan apapun yang mendahului-Nya.

Asmaul Husna Al-Akhir menegaskan bahwa tidak ada sesuatu pun di alam ini setelah Allah Swt. Dia adalah dzat yang Maha Kekal dan abadi untuk selama-lamanya.

Dalam surat Al-Hadid ayat 3, Allah Swt berfirman:

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya: “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Dalil lain tentang Asmaul Husna Al Akhir dalam Al Quran Surah Al Furqan Ayat 58

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ - ٥٨

Artinya: "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya".(QS. Al Furqan [25]: 58).

Umat Muslim pun harus mengimani dan meneladani Asmaul Husna ini. Ketika semua makhluk hancur, Allah Swt akan tetap kekal dengan segala kuasa dan daya-Nya. Kekekalan Allah bersifat abadi dan tak tergantikan oleh apapun.

Hal ini tentu berbeda dengan makhluk yang diciptakan dengan kondisi serba terbatas. Arah gerak, perbuatan, kekuatan, serta daya manusia semuanya terjadi atas kehendak Allah Swt.

Bahkan, kekekalan surga dan neraka pun ditentukan melalui kuasa-Nya. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 284:

لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.”

Kuasa Allah mendorong manusia untuk selalu beribadah kepada-Nya. Rasulullah juga menganjurkan umat Muslim untuk mengimani dan meneladani semua sifat Allah dalam Asmaul Husna, termasuk Al-Akhir.

Disebutkan dalam buku Keajaiban Asmaul Husna karya Ardi Gunawan, manfaat dari meneladani Asmaul Husna Al-Akhir adalah untuk memahami bahwa seluruh makhluk hidup itu mempunyai hari akhir. Setiap orang memiliiki batas kehidupannya di dunia ini.

Dengan mengingat hari akhir, maka kita akan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah seraya meminta ampunan kepada-Nya. Dalam surat Al-Hadid ayat 3, Allah Swt berfirman yang artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Mengutip kitab Zaad al-Ma’ad, pada suatu waktu Ibnul Qayyim pernah berkata: “Dalam ayat diatas, Allah ingin menunjukkan kepada hamba-Nya bahwa sesungguhnya mata rantai kejadian segenap makhluk pada permulaannya berawal dari Dzat Maha Pertama yang tidak didahului oleh sesuatupun sebelumnya."

Sejatinya, semua makhluk akan memiliki akhirnya sendiri. Dengan mengimani Asmaul Husna Al-Akhir, diharapkan umat Muslim bisa merendahkan dirinya di hadapan Allah Swt. Memohon ampun kepada-Nya, dzat yang Maha Akhir.

Penerapan Asmaul Husna Al Akhir dapat dijadikan sebagai wirid dan dzikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaanNya dengan sebaik-baiknya.

Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan dzikir. Asmaul Husna Al Akhir juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain.

Pengamalan Asmaul Husna Al Akhir dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai perilaku seperti tunduk kepada perintah dan menjauhi larangan Allah swt, hanya memohon dan meminta kepadaNya, menghindari perilaku syirik dan musyrik, serta berbuat baik dan rendah hati kepada sesama.

(WIT)

Tags