Blog Islam Sehari-hari Ilmu Tauhid

Mengenal Ilmu Tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Sifat

Kalimat Tauhid dalam kaligrafi. (Ilustrasi)
Kalimat Tauhid dalam kaligrafi. (Ilustrasi)

Banyak orang dengan mudah mengucapkan kalimat Tauhid, yakni Laa ilaha illallah. Tapi, belum tentu menghayati sekaligus memahaminya. Memang mudah diucapkan, tapi bagi setiap Muslim perlu memahami sehingga menjadi lebih kukuh dalam ketakwaan dan keimanan pada Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT).

Di sinilah pentingnya memahami dan memelajari Ilmu Tauhid. Sehingga, penghayatan beragama dilengkapi dengan pemahaman akan ilmu. Dengan ilmu amal ibadah bisa lebih sempurna sehingga mendapat kenikmatan dalam menjalankannya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

Artinya:

Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka beribadahlah kepada-Nya dan berteguh batilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetabui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (QS. Maryam ayat 65)

Tauhid dibagi para ulama menjadi tiga macam.

Pertama: Tauhid Rububiyyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatan Allah, yaitu Allah itu satu-satunya Pencipta (Al-Khaliq), Pengatur Jagat Raya (Al-Mudabbir), Yang Maha Merajai (Al-Malik), dan Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq).

Kedua: Tauhid Uluhiyyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatan hamba, yaitu kita selaku hamba hanya beribadah kepada Allah saja, tidak boleh satu pun ibadah diserahkan kepada selain Allah. Ibadah seperti berdoa, thawaf, menyembelih kurban, bernadzar hanya boleh ditujukan kepada Allah semata.

Ketiga: Tauhid asma wa sifat adalah mengesakan Allah dalam nama dan sifat-Nya. Kita menetapkan nama dan sifat bagi Allah sebagaimana yang Allah dan Rasul-Nya tetapkan. Beriman dalam hal nama dan sifat ini tanpa melakukan:

  • takwil (mengubah maknanya),

  • tak-thil (menolak sebagian sifat Allah),

  • takyif (memvisualkan atau menggambarkan bagaimana wujud sifat Allah),

  • tam-tsil (menyamakan dengan sifat Allah dengan sifat makhluk), dan

  • tafwidh (tidak mau menetapkan pengertian sifat Allah).

Demikian sebagaimana disebutkan dalam Kitab Firqatun Najiyah karya Syaikh Muhammad bin Zainu.

Pembahasan masalah Aqidah tentang tauhid (mengenal dan mengesakan Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT) yaitu pembagian atau macam-macam tauhid, Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Sifat.

Terkait hal ini akan dijelaskan lebih mendalam di bawah ini.

Memahami Ilmu Tauhid dan Arti Tauhid

Arti Tauhid adalah mengesakan Allah سبحانه و تعالى dalam hal yang memang merupakan kekhususan Allah سبحانه و تعالى itu sendiri.

Maksud dari Ilmu Tauhid disini adalah, Ilmu tentang mengenal Allah سبحانه و تعالى perihal keesaan Allah سبحانه و تعالى berupa Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat, berdasarkan dalil yang shahih dari Al-Quran dan Sunah.

Kewajiban Memahami Ilmu Tauhid dan Dalilnya

Salah satu syarat tegak lurusnya keislaman kita, penyebab terhindarnya kita dari syirik, mengenal Allah سبحانه و تعالى yang akan menumbuhkan keimanan dan kecintaan kita kepada Allah سبحانه و تعالى, juga dengan mengenal tauhid kita akan takut untuk berbuat dosa dan mudah melaksanakan ketaatan.

Dalil Tauhid terbagi menjadi 3 adalah Al-Quran Surat Maryam Ayat 65, yang berbunyi:

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً

Artinya:

“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS Maryam: 65).

Terdapat penjelasan tentang ayat ini.

Pertama dalam firman-Nya yang berbunyi رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ Artinya: “Rabb (yang menguasai) langit dan bumi”. Ini merupakan dalil tentang penetapan tauhid rububiyah.

Kedua dalam firman-Nya yang berbunyi فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ Artinya: “maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya” ini merupakan dalil tentang penetapan Tauhid Uluhiyah.

Ketiga dalam firman-Nya yang berbunyi هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً yang artinya: “Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?” Ini merupakan dalil tentang penetapan tauhid asma’ wa shifat.

Berikut penjelasan satu-persatu dari pembagian Tauhid ini berdasar dalil.

1. Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah adalah tauhid tentang pengesaan Allah SWT yang maha kuasa di alam semesta ini tanpa sekutu bagiNya, dialah Allah SWT yang menciptakan langit, bumi, mengatur semua kehidupan ini, yang memberikan rizki yang mematikan dan menghidupkan.

Yang di harapkan dari tauhid rububiyah ini adalah, kita meyakini dan mengimani dengan benar tentang kemaha kuasaan Allah Ta'ala dalam mengatur kehidupan di dunia ini tanpa ada sekutu baginya.

Dalil tauhid rububiyah diantaranya adalah:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Segala puji bagi Allâh, Rabb semesta alam. [Al-Fâtihah: 2]

أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ

Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allâh. [Al-A’râf: 54]

قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ

Katakanlah, “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu?” [Al-Mukminûn 88]

2. Tauhid Uluhiyah

Tauhid Uluhiyah adalah tentang pengesaan Allah Ta'ala dalam hal penyembahan dan peribadatan atau mengesakan hak Allah Ta'ala dalam ibadah.

Yang diharapkan dari Tauhid Uluhiyah adalah:

Semua Ibadah kita, baik sholat, puasa, qurban doa, dan lain-lain bentuk ibadah hanya ditujukan langsung kepada Allah Ta'ala semata, tanpa perantara. Yang pada akhirnya kita terhindar dari kesyirikan.

Dan inilah maksud dari kalimat Tauhid Laa Ilaha Ilallaah, silakan baca makna kalimat Tauhid yang Benar dan ini karena Tauhid Uluhiyah jugalah kenapa para kafir Quraisy menolak ajakan Rasullulah Shallallahu alaihi wasallam dan memeranginya.

Dalil Tauhid Uluhiyah diantaranya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada- Ku [Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56]

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum-mu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Ilah (yang hak) melainkan Aku, maka beribadahlah kepada-Ku”. [Q.S Al-Anbiya ayat 25]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa [Q.S. Al-Baqarah ayat 21]

3. Tauhid Asma wa Shifat

Tauhid Asma wa Shifat adalah mengesakan Allah dengan cara menetapkan bagi Allah nama-nama dan sifat-sifat yang ditetapkan sendiri oleh-Nya (dalam firmannya) atau yang disebutkan oleh Rasul-Nya Shallallahu alaihi wasallam (dalam hadits).

Tujuan mengetahui ilmu Tauhid Asma wa Shifat adalah agar kita mengetahui dengan benar nama dan sifat sifat Allah Ta'ala dengan benar tanpa mengilustrasikan (Takyif), menyerupakan dengan sesuatu (Tamsil), menyimpangkan makna (Tahrif), atau bahkan menolak nama atau sifat tersebut (Ta’thil).

Dalil Tauhid Asma wa Shifat diantaranya adalah:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” [QS. Asy-Syura ayat: 11]

هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا

“Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?” [QS. Maryam ayat: 65]

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.” [QS. Al-Ikhlas ayat: 4]

Ikhtiasar dan Kesimpulan

  • Ilmu Tauhid sangat penting karena termasuk kepada bagian Aqidah, karena jika Aqidah kita tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh Allah dan Rasulullah SAW maka akan rusaklah keislaman kita.

  • Tauhid Rububiyah akan menjadikan kita hidup tenang karena yakin jika semua yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendaknya, rezeki, jodoh, hidup dan mati semua ada yang maha mengatur yaitu Allah Aza Wa Jala.

  • Tauhid Uluhiyah niscaya mampu menjauhkan kita dari syirik, karena kita paham dan meyakini bahwa penyembahan, ibadah dan doa hanya kepada Allah langsung tanpa perantara.

  • Tauhid Asma wa Shifat akan menjauhkan kita dari perbuatan dosa, karena kita yakin Allah maha melihat, maha mendengar dan lain-lain.

Penjelasan sederhana ini diharapkan menjadi pemahaman kita tentang hal-hal yang mendasar dalam hal Tauhid (Mengesakan Allah Ta'ala)

Setiap hari, bahkan setiap waktu kita membaca Kalimat Tauhid Laa Ilaha Ilallaah, baik dalam sholat maupun dalam kegiatan keagamaan lainnya. Semoga dengan memahami Ilmu Tauhid semakin menguatkan ketakwaan dan keimanan kita pada Allah Subhanahu wa-ta'ala. Amiin.

Demikian wallahu a'lam bish-showab.

Tags