Blog Islam Sehari-hari Ilmu Tauhid

Pentingnya Ilmu Tauhid dan Cara Merealisasikannya di Kehidupan

Pentingnya Ilmu Tauhid Dan Cara Merealisasikannya Di Kehidupan Sehari-hari. (Foto: Freepik.com)
Pentingnya Ilmu Tauhid Dan Cara Merealisasikannya Di Kehidupan Sehari-hari. (Foto: Freepik.com)

Setiap umat islam sudah seharusnya akrab dengan istilah tauhid dalam kehidupan sehari-harinya. Tauhid atau ilmu tauhid merupakan salah satu bagian dari agama islam yang tak dapat dipisahkan dari diri seorang muslim. 

Tak hanya itu, tauhid juga bisa dibilang sebagai pondasi bagi umat islam ketika beribadah kepada Allah. Sebelum melakukan ibadah yang lain, sangat disarankan untuk memperkuat ketauhidannya terlebih dahulu. 

Sekilas, tauhid itu berarti mengesakan Allah, Allah itu satu, dzat yang sempurna dan tidak ada satu pun yang bisa menyamainya. 

Apa itu Ilmu Tauhid?

Agar pemahaman Anda lebih komplit, maka perlu menyimak terlebih dahulu ulasan mengenai ilmu tauhid di bawah ini. 

Ilmu tauhid bisa dipahami sebagai sikap meyakini bahwa Allah Maha Esa tidak memiliki kekurangan, berbeda dengan makhluk ciptaannya dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ditambah lagi, mempelajari ilmu tauhid berarti meyakini akan kebenaran seluruh ajaran yang Allah turunkan melalui Rasul-Nya. 

Tauhid berasal dari bahasa arab dan merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu-tauhid. Artinya, menjadikan sesuatu satu saja, esa, tidak ada yang menandinginya sebagaimana keberadaan Allah itu adalah Esa. 

Secara syar’i, makna tauhid bisa lebih detail karena menjadikan Allah sebagai satu-satunya dzat yang bisa disembah dan yang benar dengan segala kekhususannya. Berangkat dari ini, maka tidak dibenarkan menyembah selain Allah, seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai sesembahan satu-satunya dan tidak menyekutukannya. 

Pentingnya Mempelajari Ilmu Tauhid

Jika ditanyakan makna tauhid yang sebenarnya beberapa umat Islam masih bingung. Kemudian tak sedikit juga yang kurang tahu sifat-sifat Allah, asmaul husna-nya Allah, hingga tidak tahu hak Allah yang harus dipenuhinya. 

Dengan demikian, orang tersebut belum berhasil menjalankan ilmu tauhid dengan benar. Mempelajari ilmu tauhid itu sangat penting untuk setiap muslim dengan benar, ilmu ini bisa dikatakan yang paling utama. 

Syaikh Al Usaimin juga pernah berkata, ilmu tauhid merupakan ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya, setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui dan memahami ilmu tersebut. 


Pembagian Tauhid

Para ulama telah melakukan kajian terhadap dalil-dalil tauhid dari dulu hingga sekarang, maka lahirlah pembagian Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Asma Was Shifat. 

  • Tauhid Rububiyyah

Untuk memahaminya, tauhid rububiyyah itu diartikan bahwa mentauhidkan Allah dalam kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Kemudian menyatakan juga bahwa hanya Allah yang bisa mengatur dan mengubah keadaan manusia. 

Meyakini rububiyah berarti meyakini akan kekuasaan Allah yang telah menciptakan dan mengatur alam semesta. Misalnya saja meyakini bumi dan langit itu diciptakan Allah, badai dan hujan datang dengan izin Allah dan Allah juga yang memberikan rizki kepada makhluknya. 

  • Tauhid Uluhiyah

Bagian yang kedua dari ilmu tauhid adalah tauhid uluhiyyah yang berarti mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan, baik yang zhahir ataupun batin. Sebagaimana keterangan dalam surat Al Fatihah ayat ke 5 bahwa:

“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”.

Seorang yang sudah memahami betul tauhid uluhiyyah akan senantiasa menyerahkan semua ibadah hanya kepada Allah semata, tidak ada yang lain. Dulu, Nabi Muhammad pernah memerangi orang yang beribadah kepada Allah sekaligus memohon, berdo’a kepada patung berhala. 

  • Tauhid Asma’ Was Sifat

Sedangkan untuk tauhid yang ketiga, Tauhid Asma’ Was Sifat mengandung arti mentauhidkan Allah Ta’ala dalam penetapan nama dan sifat Allah, sesuai yang sudah ditetapkannya dalam Al Quran dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.

Orang yang bertauhid terhadap Asma dan Sifat Allah dilarang untuk memalingkan makna ayat atau hadits tentang nama dan sifat Allah (Tahrif), kemudian dilarang untuk mengingkari atau menolak sebagian sifat Allah (Ta’thil). Satu lagi, dilarang menggambarkan hakikat wujud Allah karena sama sekali tidak serupa dengan makhluk-Nya. 

Untuk mempelajari Tauhid Asma’ Was Sifat, ada beberapa kitab yang bisa Anda pelajari, mulai dari yang paling dasar dna mudah sebagai berikut:

Pertama, Kitab Lum’atul I’tiqod Al Haadi ila Sabili Ar-Rosyad yang berhasil ditulis oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisi. 

Di dalam kitab tersebut terdapat kaidah dasar aqidah ahlus sunnah dalam memahami tentang nama dan sifat Allah dilengkapi dengan contoh penerapannya. 

Kedua, Kitab Al-Qowa’idul Mutsla fii Shifaatillahi wa Asmaa-ihi Al-Husna, karya dari seorang Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. 

Sesuai dengan nama kitabnya, Syaikh Al-Utsaimin memberikan beberapa kaidah penting dalam memahami nama dan sifat Allah Ta’ala. Bahkan dengan beraninya Beliau menyampaikan kelompok yang menyimpang dalam masalah ini sekaligus bantahannya secara jelas. 

Ketiga, Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah karya Syaikhul Islam terkenal yang bernama Ibnu Taimiyyah rahimahullah. 

Dengan memperlajari kitab-kitab tersebut, Anda sudah lebih dari cukup untuk mempelajari tauhid terutama tauhid asma’ wa shifat. Apalagi bagi Anda yang masih banyak memiliki kesibukan untuk mempelajari ilmu agama secara khusus. 

Cara Merealisasikan Tauhid Dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah mempelajari ilmu tauhid, satu tahapan yang paling penting adalah merealisasikan atau mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk dapat merealisasikan tauhid, Anda dituntut untuk mempraktikkan kandungan dua kalimat syahadat. Engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah semata, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan Nabi dan Rasul Allah. 

Selanjutnya, dalam mempraktikkan dua kalimat syahadat tersebut ada dua tingkatan yang bisa dilalui, yaitu tingkatan wajib dan tingkatan yang mustahab. 

Tingkatan wajib dapat terealisasi dengan tiga hal penting yang harus Anda ketahui, diantaranya:

  • Menjauhi semua bentuk syirik, syirik besar, syirik kecil hingga syirik tersembunyi (khafiy).

  • Meninggalkan semua bentuk bid’ah.

  • Meninggalkan semua jenis kemaksiatan yang zhahir dan batin. 

Biasanya dalam kehidupan sehari-hari pasti tidak akan terlepas dari hal-hal di atas, terutama kemaksiatan yang selalu ada di depan mata atau tanpa disengaja. 

Sedangkan untuk tingkatan yang mustahab merupakan tingkatan dimana umat islam dianjurkan untuk berlomba dalam kebaikan. Bersaing agar memiliki hati yang tidak menyekutukan Allah, tidak bergantung kepada selain Allah Ta’ala.

Dalam kesehariannya, hati orang yang bertauhid dan mempelajari ilmu tauhid selalu berorientasi kepada Allah, tanpa berpaling kepada selain-Nya. Ucapan, tingkah laku, ibadah hingga gerak-gerik hatinya selalu ditujukan untuk Allah semata. 

Mempelajari tauhid tidak cukup sampai pada artikel ini saja, Anda perlu mempelajarinya dari Guru yang benar-benar shahih dalam ilmu agama Islam. Anda juga sebaiknya tunduk dan taat terhadap ketentuan Allah dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Ilmu tauhid yang paripurna harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga Allah akan menurunkan balasan dari kebaikan dan ketaatan Anda terhadap ketentuan Allah. Sudah siapkah Anda untuk mengamalkan ilmu tauhid?

Tags