Blog Islam Sehari-hari Sholat

Tata Cara Shalat Dhuha, Doa, dan Manfaat Melaksanakannya

Ilustrasi sholat Dhuha oleh seorang Muslim. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi sholat Dhuha oleh seorang Muslim. (Foto: Istimewa)

Selain melakukan ibadah wajib, kaum muslim dianjurkan juga melakukan ibadah sunnah, salah satunya yaitu mendirikan shalat sunah dhuha. Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang diyakini dapat memudahkan rezeki bagi siapa saja yang mengerjakannya. Kebanyakan umat muslim melaksanakan shalat dhuha karena memiliki hajat untuk dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT.

Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunnah yang dilaksanakan pada waktu dhuha (pagi hari) ketika matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya hingga menjelang dzuhur. Shalat dhuha baik dilaksanakan di awal waktu maupun akhir waktu dan pelaksanaanya tidak jauh berbeda dengan shalat fardhu pada umumnya dan dilakukan minimal dua rakaat.

Seperti dikitip dari “Waktu Shalat Dhuha dalam Kajian Fiqih” oleh M Tatam Wijaya, Syekh Hasan bin ‘Ammar dalam kitab Maraqil Falah, menyebutkan dhuha adalah nama waktu yang diawali dengan naiknya matahari hingga sebelum tergelincir.

Sementara itu ada 3 waktu yang tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat yaitu:

"Ada tiga waktu di mana Nabi Muhammad saw melarang kami untuk melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami: (1) ketika matahari terbit hingga ia meninggi, (2) ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir dan (3) ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.” (HR. Muslim)

Tata Cara Sholat Dhuha

Dalam hadis riwayat Abu Dawud yang diriwayatkan Ummu Hani’ bin Abi Thalib "Rasulullah saw pernah mengerjakan shalat sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, belum mengucapkan salam". (HR. Abu Dawud).

Tata cara mengerjakan shalat dhuha sebenarnya sama dengan sholat sunah yang lain pada umumnya yaitu dua rakaat kemudian salam. Diperbolehkan juga langsung 4 rekaat layaknya shalat tarawih.

Perbedaan tata cara shalat dhuha dari shalat-shalat sunnah yang lain adalah terletak pada niat, doa, dan waktunya. Berikut tata cara shalat dhuha.

  1. Takbiratul ihram

  2. Rakaat Pertama

    Menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri. Setelah tangan berada di posisi itu secara sempurna, dilanjutkan membaca iftitah.

  3. Doa Iftitah

  4. Membaca Surat Al-Fatihah

  5. Membaca surat atau ayat-ayat Al-Qur’an

    Pada dua rakaat shalat yang pertama setelah membaca surat Al-fatihah disunahkan membaca surat Asy-syams dan membaca surat Ad-Dhuha pada rakaat kedua. Bagi yang ingin melaksanakan sholat dhuha empat rakaat, pada rakaat berikutnya setelah membaca surat Al-Fatihah disunahkan membaca surat Al-Kafirun dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.

  6. Rukuk

  7. I’tidal

  8. Sujud

  9. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

  10. Sujud

  11. Rakaat Kedua

  12. Tasyahud Akhir

  13. Salam

Doa Setelah Sholat Dhuha

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuhaMu, keagungan adalah keagunganMu, keindahan adalah keindahanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuhaMu, keagunganMu, keindahanMu dan kekuatanMu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambamu yang shalih.

Keutamaan Sholat Dhuha

  1. Mengikuti sunah Rasulullah saw. wasiat Nabi kepada Abu Hurairah:

    أوْصاني خَلِيلي – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاثٍ: صِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى،

    وَأنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أنَامَ

    Artinya: "Kekasihku Rasulullah saw berwasiat kepadaku untuk melaksanakan tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha, shalat witir sebelum tidur". (HR. Bukhari).

  2. Sholat dhuha menjadikan pribadi yang bersih dari dosa sehingga memungkinkan doa mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah saw bersabda:

    مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ

    Artinya: "Barang siapa menjaga sholat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan". (HR. Hakim).

  3. Dalam hadis qudsi disebutkan, bahwa orang yang mendirikan sholat dhuha maka kebutuhannya akan dicukupi oleh Allah SWT.

    اِبْنَ آدَمَ ، اِرْكَعْ لِيْ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

    Artinya: "Wahai anak Adam, rukuklah untukku empat rakaat di permulaan hari (pagi), maka AKu akan mencukupimu di sisa harimu". (HR. Ahmad).

    Jumlah rakaat sholat dhuha minimal dua rakaat. Sebaiknya dilakukan empat rakaat. Adapun yang paling sempurna adalah dilakukan enam rakaat dan yang paling utama adalah ukuran maksimal yaitu delapan rakaat.

    Sholat dhuha boleh dilakukan empat rakaat dengan sekali salam, namun paling utama adalah dua rakaat-dua rakaat salam.

  4. Tidak termasuk golongan yang lalai

    Orang yang melaksanakan sholat dhuha tidak dimasukkan oleh Allah golongan orang yang lengah atau lalai dalam mencari rahmat Allah.

    "Rasulullah saw bersabda, orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai". (HR. Baihaqi dan An-Nasa’i).

  5. Dianggap sebagai Sholat Awwabin

    Keutamaan sholat dhuha berikutnya adalah orang yang mengerjakan sholat dhuha maka ia tergolong hamba-hamba yang taat. Keterangan ini dijelaskan dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang berkata:

    "Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan sholat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat sholat dhuha karena ia adalah sholat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan". (HR. Ibnu Khuzaimah).

  6. Dibuatkan rumah di Surga oleh Allah

    Mereka yang mengerjakan sholat dhuha maka akan dibangunkan rumah di surga oleh Allah. Hal ini sesuai dengan isi hadis Nabi Muhammad saw:

    "Barangsiapa yang sholat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga". (Shahih al Jami’ No. 634).

  7. Memperoleh pahala seperti orang yang pergiu haji dan umroh

    Keutamaan lainnya adalah orang yang mengerjakan sholat dhuha akan mendapat pahala seperti orang yang pergi haji dan umroh.

    Diriwayatkan Anas bin Malik, Rasulullah bersabda:

    "Barangsiapa melaksanakan sholat subuh berjamaah kemudian ia duduk sambal berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, lalu ia mengerjakan sholat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh". (HR. Tirmidzi No. 586).

Manfaat Sholat Dhuha

Umumnya, umat muslim yang mengerjakan salat dhuha, bertujuan untuk mengharapkan kelancaran dalam hal mendatangkan rezeki. Namun, manfaat salat dhuha tidak hanya terbatas pada hal itu.

Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh saat mengerjakan salat dhuha.

  1. Penghapus Dosa

    Melakukan salat dhuha dapat menghapus dosa-dosa di masa lalu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang mengerjakan salat dhuha dan mampu menjaganya setiap waktu, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu banyak seperti buih di lautan.” (HR Tirmidzi dari Abu Daud).

  2. Wasiat Rasulullah SAW

    Setiap umat muslim diwajibkan untuk mengikuti dan meneladani ajaran-ajaran Rasulullah SAW. Sebuah hadis dari Abu Hurairah RA berkata: “Kekasihku, Rasulullah SAW telah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat salat dhuha, dan salat witir sebelum tidur.” (HR Buhkari dan Muslim).

  3. Pengganti Tasbih, Tahmid, dan Tahlil

    Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:

    يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

    Artinya: Di setiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

  4. Senilai 360 Sedekah

    Keutamaan inilah yang dikaitkan dengan rezeki lancar. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW: “Dalam tubuh manusia terdapat 360 ruas tulang yang diharuskan bersedekah untuk setiap ruas itu."

    Para sahabat bertanya: "Siapa yang kuat melaksanakan itu wahai Rasulullah?"

    Beliau bersabda: "Dahak yang ada di masjid lalu ditutupnya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah, atau sekiranya tidak mampu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha". (HR Ahmad dan Abu Daud).

  5. Dicukupkan Rezeki

    Jika Moms memiliki waktu luang, sebaiknya tambahlah minimal empat rakaat saat salat dhuha, karena keutamaannya adalah rezeki yang dicukupkan.

    Allah SWT berfirman: "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu". (HR Ahmad)

  6. Ghanimah Terbanyak

    Ghanimah diartikan dengan harta rampasan. Kaitannya dengan salat dhuha adalah jika seseorang melakukan salat dhuha, maka akan mendapatkan rezeki yang berkah.

    Hal ini disebut Rasulullah SAW sebagai ghanimah terbanyak. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan salat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat". (HR Tirmidzi dan Ahmad).

  7. Wajah Menjadi Bercahaya

    Manfaat salat dhuha juga dapat menjadikan wajah lebih bercahaya. Wajah yang sering dibasuh dengan air wudhu saat ingin melaksanakan salat, dapat menjadikan wajah tampak cerah, segar, den berseri-seri.

  8. Tubuh Menjadi Sehat

    Rutin salat dhuha juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Saat salat dhuha, semua bagian tubuh bergerak dengan tujuan untuk memuliakan Allah SWT, serta mendapatkan pahala dariNya. Hal tersebut bisa ditempuh dengan rutin mengerjakan salat dhuha setiap harinya.

(WIT)

Tags