Blog Islam Sehari-hari Alquran dan Hadist

Kunci Rumah Tangga Bahagia Menurut Islam

Kebahagiaan keluarga Muslim terpacu untuk selalu beribadah. (Ilustrasi)
Kebahagiaan keluarga Muslim terpacu untuk selalu beribadah. (Ilustrasi)

Islam pada intinya memberi jaminan kebahagiaan bagi manusia. Di antara kunci bahagia menurut Al-Quran adalah iman kepada Allah, menerima atas ketetapan Allah, menjaga komitmen kepada Allah, selalu bertilawah, husnuzhan dan optimis dalam setiap kondisi, memaafkan segala kesalahan orang lain, serta selalu berdoa memohon kebahagiaan kepada Allah.

Tentu saja, kebahagiaan bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, yang bisa tercermin dalam kehidupan rumah tangga, kehidupan dalam keluarga.

Membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah tentu menjadi impian dan keinginan dari setiap pasangan Muslim. Namun, untuk bisa mencapainya bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada sejumlah kunci dalam meraih kebahagiaan menurut Islam. Tentu, masing-masing pasangan, baik suami maupun istri, harus memahami kewajiban dan fungsinya.

Selain itu dibutuhkan juga dasar penyangga untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Nantinya, penyangga tersebut harus diterapkan secara bersama-sama agar memberikan rasa adil untuk kedua belah pihak. 

Berikut Kunci Rumah Tangga Bahagia menurut Islam, sekaligus penjelasan soal dasar atau pilar relasi keluarga bahagia. Sehingga, bisa kita terapkan dalam kehidupan rumah tangga dengan pasangan kita masing-masing.

Kunci Pertama: Komitmen Menjaga Ikatan Janji dalam Pernikahan

Dalam menjaga hubungan tetap kokoh, komitmen adalah satu hal yang penting, terutama dalam pernikahan. Janji suci pernikahan untuk tetap setia dan mau menjaga kestabilan dalam jangka panjang wajib dilakukan

oleh setiap pasangan suami istri. Hal ini sudah disebutkan dalam firman Allah subhanahu wa-ta'ala (SWT):

وَكَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا

Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.” [Q.S An-Nisa:21]

Dengan mempertahankan satu komitmen yang kuat, setiap pasangan suami istri bisa lebih tenang menjalani kehidupan rumah tangga dan tentunya lebih bahagia.

Kunci Kedua, Memahami Keutuhan Saling Berpasangan

Kunci Rumah Tanggal Bahagia menurut Islam yang satu ini berlandaskan pada ayat Al-Quran berikut:

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ

ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kamu berpikir.” [Q.S Ar-Rum:21]

Ayat tersebut menggambarkan bahwa kehidupan suami istri bisa terasa lebih tentram jika dilandasi rasa kasih sayang dan saling berpasangan. 

Selain itu, pilar ini juga diperkuat juga dengan surat Al-Baqarah ayat 187 yang mengibaratkan suami sebagai pakaian bagi istri, dan istri pun sebaliknya. Dengan tujuan kedua pasangan saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain.

Kunci Ketiga, Sikap Saling Menghargai, Membangun Pasangan yang Baik

Kunci Rumah Tanggal Bahagia menurut Islam selanjutnya adalah memperlakukan pasangan dengan baik. Kunci ini menjadi penting karena bisa menciptakan kebaikan-kebaikan lain di dalamnya. 

Dengan dimulai dari sikap baik dan saling menghargai, suasana keluarga jadi lebih tentram dan jauh dari masalah. Kebahagiaan pun akan menyertai dan lebih sering ditemui.

Pilar ini tertuang dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا

بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ

كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

"Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” [Q.S An-Nisa: 19]

Kunci Keempat, Mengutamakan Musyawarah Hadapi Persoalan

Permasalahan dalam keluarga pastinya tidak hanya menyangkut diri sendiri tetapi juga pasangan. Untuk itu, diperlukan musyawarah dan kesepakatan bersama untuk mencari bagaimana jalan keluarnya. Hal ini tentunya bisa

berpengaruh terhadap kondisi rumah tangga yang lebih bahagia.

Anjuran untuk bermusyawarah dengan pasangan ini tertuang dalam ayat Al-Quran berikut:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ

عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ

الْمُتَوَكِّلِيْنَ

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” [Q.S Al-Imran:159]

Kunci Kelima, Saling Merelakan, Membangun Kenyamanan

Kunci Rumah Tanggal Bahagia menurut Islam yang terakhir adalah saling rela atau memberi kenyamanan. Untuk mencapai pilar ini tentunya tidak mudah, sebab dibutuhkan penerimaan yang tulus dari dalam diri masing-masing pasangan. Namun, ketika sudah bisa mencapainya, kebahagiaan dan ketenteraman bisa didapatkan. 

Bentuk kerelaan ini tergambar dalam surat Al-Baqarah ayat 233:

Artinya:

“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.

Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula.

Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” 

Kunci Keenam, Memahami Kewajiban Istri dalam Islam

Kunci Rumah Tanggal Bahagia menurut Islam yang lain yang patud menjadi perhatian kita, adalah istri dan suami mempunyai tanggung jawab dan tugas berbeda. Menjalankan peran istri tentu saja menjadi kunci kebahagiaan dari rumah tangga. Peran istri ini sangat penting karena selain dari melayani dan mensupport suami, istri ini juga berperan sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anak.

Peran istri yang menjadi kunci adalah sebagai berikut:

  • Mengelola Amanah dan Harta Suami

  • Melayani dan Mensupport Pekerjaan Suami, tentunya adalah pekerjaan yang halal

  • Sebagai ibu jika sudah memiliki keturunan, dan berperan untuk mendidik anak-anak

  • Memberikan kenyamanan dan kasih sayang pada suami, serta menjaganya dari perbuatan maksiat,

  • Tidak mempersulit suami dalam menghasilkan nafkah yang halal

  • Menglola Aset rumah tangga

Peran dan fungsi tersebut sangat penting dan dibutuhkan dari kehidupan rumah tangga suami istri. Jika peran tersebut tidak dilaksanakan oleh istri, maka kebahagiaan dalam rumah tangga tentunya sulit untuk tercapai. Meskipun bukan kepala keluarga, istri juga memiliki peran penting dan mempengaruhi kebahagiaan rumah tangga. Untuk itu, hal-hal tersebut, sebagai peran istri harus dijalankan dengan baik.

Kunci Ketujuh, Memahami Peran Suami

Rumah tangga juga sebagaimana organsasi yang membutuhkan pemimpin untuk mengarahkan dan mengatur rumah tangga menjadi harmoni dan sesuai tujuan.

Islam menjadikan laki-laki sebagai pemimpin dari wanita.

Untuk itu, tugas-tugas dari suami adalah sebagai berikut:

  • Menjadi pemimpin keluarga

  • Memberikan nafkah dan memastikan finansial keluarga dapat terpenuhi

  • Memberikan nafkah batin pada istrinya

  • Menjadi pendidik bagi istri dan anak anaknya

  • Mengatur keluarga dengan nilai-nilai yang sudah ditetapkan sebelumnya, sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Kunci Kedelapan, Saling Memahami dan Menutupi Kekurangan

Ada catatan penting yang perlu diperhatikan. Suami dan istri dalam rumah tangga masing-masing memiliki fungsi tersendiri, karater yang berbeda, dan juga latar belakang yang bermacam-macam. Untuk itu,dalam rumah tangga yang ingin bahagia tentu saja harus saling memahami dan menutupi kekurangan.

Setiap perbedaaan dan kekurangan maka tidaklah harus menjadi perdebaan dan menjadi hal yang membuat pertikaian atau perceraian. Masing-masing kekurangan harus ditutupi dengan kelebihan masing-masing. Tidak ada

pasangan yang sempurna dan tidak ada pula rumah tangga yang pasti paling bahagia atau paling sempurna.

Semua yang ada di dunia ini pasti memiliki kekurangan atau cacatnya, karena hanya Allah lah yang Maha Sempurna. Untuk itu, jalan satu-satunya untuk dapat bahagia adalah saling memahami dan menutupi kekurangan dengan kelebihan yang ada.

Demikian pemahaman tentang Kunci Rumah Tangga Bahagia menurut Islam, serta keterikatan dan keterkaitan keluarga bahagia menurut Agama Islam. Semoga kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dan bahagia bersama keluarga.

Tags