Larangan Ketika Haji bagi Wanita adalah Dimulai saat Ihram
Dalam ibadah haji, terdapat rukun-rukun yang wajib dilakukan oleh semua jemaah, salah satunya ihram, di mana jemaah berada dalam keadaan yang suci dan niat yang tulus. Namun, ada larangan ihram yang harus dipatuhi oleh jemaah pria dan wanita. Larangan ketika haji bagi wanita adalah penting diketahui, sebab berbeda dengan pria.
Lalu, apa saja larangan ihram bagi wanita dan apa perbedaannya dengan larangan bagi pria? Selain itu, apa saja tips bagi wanita agar tetap nyaman selama menjalankan ibadah haji? Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak hingga akhir!
Key Takeaways
Mengetahui larangan ihram sangatlah penting agar ibadah haji bernilai sah, khusyuk, dan terhindar dari denda.
Larangan ketika haji bagi wanita adalah menutup muka dengan cadar atau niqab, memakai sarung tangan, wewangian, pakaian ketat yang membentuk, serta berhias diri secara berlebihan.
Kenyamanan saat haji bisa terjaga dengan memilih pakaian longgar, jilbab lebar, alas kaki nyaman, serta perlengkapan pribadi non-parfum.
Mengapa Wanita Perlu Mengetahui Larangan saat Haji?
Tujuan adanya larangan ketika haji bagi wanita adalah untuk menjaga kemurnian ritual haji, sehingga ibadah lebih khusyuk dan khidmat atau penuh kesungguhan. Meskipun wanita tidak tahu sedang melanggar larangan haji saat ihram, ia tetap saja dapat membatalkan kesempurnaan ibadah haji.
Dengan mengetahui dan menghindari hal-hal yang dilarang dilakukan selama ihram, berarti menunjukkan adanya komitmen seorang Muslimah untuk patuh terhadap segala perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selain itu, dengan tidak melanggar salah satu larangan ihram, maka akan terhindar pula dari sanksi berupa dam (denda) sesuai dengan ketentuan.
Baca Juga: Mengenal Rukun dan Wajib Haji yang Perlu Dipahami Seorang Muslim
Larangan yang Harus Dihindari Perempuan Selama Haji
Pemberlakuan larangan ihram bagi perempuan sebenarnya juga bermanfaat untuk para Muslimah itu sendiri, alasannya yaitu untuk mencegah fitnah dan menjaga kehormatan selama pelaksanaan ibadah haji. Larangan-larangan ihram yang harus perempuan hindari berikut ini berlaku sejak niat haji hingga tahallul.
1. Menutup Wajah dengan Cadar atau Niqab
Pertama, larangan ketika haji bagi wanita adalah menutup wajah dengan cadar atau niqab, yaitu kain penutup wajah yang hanya memperlihatkan mata. Meski dalam keseharian seperti wanita di Arab banyak Muslimah yang mengenakan cadar, namun ketika mulai berihram, hukum berubah mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
Seperti pada Hadits Shahih Al-Bukhari No. 1707 sebagai berikut.
لَا تَنْتَقِبِ الْمَرْأَةُ الْمُحْرِمَةُ، وَلَا تَلْبَسِ الْقُفَّازَيْنِ
Artinya: “Wanita yang sedang ihram tidak boleh memakai cadar dan sarung tangan.”
Akan tetapi, bagi wanita yang tidak terbiasa membuka wajah di depan lawan jenis yang bukan mahramnya, wanita tersebut boleh menutup wajah sementara dengan ujung jilbab yang ia pakai. Jika laki-laki telah lewat di depannya, sebaiknya buka kembali penutupnya. Kejadian seperti ini pernah diceritakan oleh Aisyah RA.
قَالَتْ كَانَ الرُّكْبَانُ يَمُرُّونَ بِنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْرِمَاتٌ فَإِذَا حَاذَوْا بِنَا سَدَلَتْ إِحْدَانَا جِلْبَابَهَا مِنْ رَأْسِهَا عَلَى وَجْهِهَا فَإِذَا جَاوَزُونَا كَشَفْنَاهُ
Artinya:
“Orang-orang yang berkendaraan melewati Kami, sementara Kami sedang berihram bersama Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, kemudian apabila mereka dekat dengan Kami, maka salah seorang di antara Kami menutupkan jilbabnya dari kepala ke wajahnya, lalu apabila mereka telah melewati Kami, maka Kami membukanya.” (Hadits Abu Dawud No. 1562).
2. Memakai Sarung Tangan
Kedua, larangan ketika haji bagi wanita adalah memakai sarung tangan selama ihram. Menurut hadis Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, aurat seorang wanita baligh hanya wajah dan telapak tangan. Lalu, menurut mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi’i, telapak tangan tersebut termasuk bagian punggung tangan dan jari-jari.
Sehingga, tidak masalah jika wanita tidak memakai sarung tangan saat berihram haji. Namun, wanita tersebut haruslah tetap menjaga adabnya, misal dengan tidak sering memperlihatkan pergelangan tangan secara mencolok dan menghindari kontak langsung secara sengaja atau yang tidak perlu.
3. Mengenakan Pakaian Ketat yang Membentuk Tubuh
Ketiga, larangan ketika haji bagi wanita adalah mengenakan pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh. Meski wanita boleh mengenakan pakaian berjahit, namun jenisnya harus yang longgar, tidak menerawang, menutup aurat sempurna, dan tidak memiliki hiasan mencolok.
4. Memakai Parfum atau Wewangian
Keempat, larangan ketika haji bagi wanita adalah memakai wewangian di tubuh dan pakaian jika sudah berihram. Contohnya, parfum atau minyak wangi, lotion, deodorant, sabun, dan barang sejenisnya yang beraroma menyengat.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
وَلَا تَلْبَسُوا شَيْئًا مَسَّهُ زَعْفَرَانٌ وَلَا الْوَرْسُ
Artinya:
“Dan jangan pula kalian memakai pakaian yang diberi minyak wangi atau wewangian dari daun tumbuhan.” (HR. Bukhari No. 1707).
Namun, wanita dapat menggunakan wewangian di bagian tubuh saja, bukan di pakaian, yaitu sebelum niat ihram dan setelah tahallul pertama. Tetapi, pemakaiannya tidak berlebihan dan tidak mengundang perhatian orang lain. Karena hal tersebut termasuk dalam larangan berhias yang dapat mengundang syahwat.
5. Memakai Perhiasan dan Riasan Wajah
Kelima, larangan ketika haji bagi wanita adalah berhias diri, seperti memakai perhiasan cincin, kalung, gelang, serta merias wajah dengan kosmetik secara berlebihan. Sebab, umumnya wanita berbuat demikian dengan tujuan mempercantik diri. Secara tidak langsung dapat menarik perhatian lawan jenis, sehingga ibadahnya menjadi tidak fokus.
Apa Bedanya Larangan Haji untuk Pria dan Wanita?
Perbedaan utama larangan haji pada pria dan wanita terletak pada pakaian atau benda yang melekat di badan. Bagi pria, tidak boleh menggunakan pakaian berjahit, melainkan hanya kain lembaran tak berwarna. Lalu, jangan memakai penutup kepala seperti peci dan sorban serta alas kaki tertutup seperti sepatu dan kaos kaki.
Seperti pada Hadis dari riwayat Abdullah bin Umar ra, berkata: “Seorang laki-laki datang lalu berkata: “Wahai Rasulullah, pakaian apa yang baginda perintahkan untuk kami ketika ihram?”. Kemudian, Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam menjawab: “Janganlah kalian mengenakan baju, celana, sorban, mantel (pakaian yang menutupi kepala) kecuali seseorang yang tidak memiliki sandal, hendaklah ia mengenakan sepatu tapi terpotong hingga berada di bawah mata kaki.” (HR. Bukhari No. 1707).
Baca Juga: Berapa Kali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Berhaji?
Namun, sebagian besar hal-hal yang dilarang dilakukan selama ihram berlaku bagi keduanya, baik pria maupun wanita. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Berhubungan badan (jima’), mencium, dan kontak fisik dengan lawan jenis yang dapat membangkitkan syahwat.
Berburu binatang darat dan memakan hasil buruannya.
Memotong rambut, bulu, dan kuku.
Memakai wewangian.
Berkata kotor, mencaci, dan bertengkar.
Menikah atau menikahkan orang lain.
Melakukan maksiat, perbuatan fasik, atau kejahatan lainnya.
Mencabut atau memotong pohon dan tanaman.
Tips agar Tetap Nyaman tanpa Melanggar Larangan Ihram
Adanya larangan ihram bagi wanita bukan berarti memberatkan para Muslimah dalam menunaikan ibadah haji. Agar tetap nyaman saat berihram, wanita sebaiknya memilih pakaian yang longgar, berbahan ringan, menyerap keringat, tidak menerawang, dan tidak membentuk tubuh, misalnya gamis atau abaya yang terbuat dari bahan katun.
Selain itu, gunakan jilbab yang lebar menutup dada dengan bahan yang ringan dan dingin serta dalaman hijab yang nyaman. Gunakan juga alas kaki yang kuat, empuk, dan nyaman. Bawa juga perlengkapan pribadi seperti pembalut, tisu kering dan basah, serta sabun, lotion, dan deodorant yang non-parfum.
Menjalani Ibadah Haji dengan Tenang dan Taat
Pemahaman tentang larangan ketika haji bagi wanita adalah hal yang tidak boleh Anda remehkan agar bisa lebih tenang, fokus, khusyuk dalam beribadah, serta tidak mengganggu orang lain. Selain itu, menjauhi segala larangan-Nya menjadi bentuk ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan berkesempatan menjadi haji yang mabrur.
Demi meningkatkan kenyamanan selama ibadah haji, pastikan Anda menyiapkan barang-barang sesuai tips di atas. Tidak lupa juga untuk membawakan Sarung Mangga untuk pasangan, baik sebagai alat salat, pakaian harian, atau digunakan saat tidur di luar waktu ihram. Karena terbuat dari bahan yang nyaman, dingin, dan berkualitas baik.
FAQ
Kenapa terdapat larangan ketika sudah berihram?
Adanya larangan ihram bertujuan untuk menjaga kesucian, kekhusyukan, dan kemurnian niat ibadah haji, serta untuk menyamakan kedudukan semua jemaah di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan menjauhkan diri dari hal-hal duniawi dan kesombongan.
Larangan ketika haji bagi wanita adalah?
Beberapa larangan ketika haji bagi wanita adalah menutup muka dengan cadar atau niqab, memakai sarung tangan, wewangian, pakaian ketat yang membentuk, serta berhias diri secara berlebihan.
Apa saja larangan ihram bagi pria?
Larangan ihram bagi pria adalah mengenakan pakaian berjahit, memakai penutup kepala, dan alas kaki yang menutupi mata kaki.
Apa denda dari melanggar larangan ihram?
Denda dari melanggar larangan ihram cukup bervariasi tergantung jenis pelanggarannya, meliputi menyembelih hewan kurban, memberi makan fakir miskin, atau berpuasa.