Blog Kisah - kisah Nabi dan Rosul

Mengenal 10 Sifat Wali Allah

Ilustrasi mengenal sifat para wali Allah SWT. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi mengenal sifat para wali Allah SWT. (Foto: Istimewa)

َمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ (فصلت: ٣٠)

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka istiqamah dalam ketaatan, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (QS Fushshilat: 30).

Dalam ayat tersebut, Allah menyifati para wali kekasih Allah sebagai orang-orang yang berkata dan meyakini: “Tuhan kami adalah Allah”. Artinya syarat pertama menjadi wali adalah beriman kepada Allah dan mengenal-Nya dengan benar sebagaimana mestinya.

Para wali pasti meyakini bahwa Allah benar-benar ada tapi tidak seperti segala yang ada. Mereka meyakini bahwa Allah berbeda dari segala sesuatu, Pencipta segala sesuatu dan tidak membutuhkan kepada segala sesuatu.

Dalam ayat Surat Fushshilat ayat 30 tersebut, Allah juga menyifati para wali sebagai orang-orang yang istiqamah dalam ketaatan. Artinya, mereka senantiasa melakukan kewajiban dan meninggalkan perkara yang diharamkan. Tanpa aqidah yang lurus dan tanpa istiqamah dalam ketaatan, seseorang tidak akan mencapai derajat kewalian. Atau dengan kata lain, tanpa iman dan takwa, seseorang tidak akan mungkin menjadi wali.

Wali umumnya dimaknai sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT dan melekat dengan karamah atau keramat. Salah satu sifat yang paling masyhur yang dimiliki oleh seorang wali adalah wira'inya, yaitu sifat memelihara hati dari berbagai hal yang tidak bermanfaat baginya, karena setiap kali hatinya memikirkan sesuatu yang tidak berguna, maka hal itu akan berubah seolah-olah berguna baginya.

Inilah 10 ciri Wali Allah yang masih hidup di zaman sekarang yang dikutip dari kitab Tanbihul Ghafilin Juz 2 halaman 429:

  1. Hatinya Bersih

    Seorang wali pasti akan bersih hatinya. Ia akan selalu istiqamah dalam menjaga diri dari berbagai hal yang dapat mengotori hatinya, seperti berprasangka buruk, gibah, menggunjing, dan lain sebagainya. Akan tetapi, wali juga manusia. Ketika mereka melakukan kesalahan yang tidak disengaja, mereka akan langsung bertobat dan memperbanyak istigfar. Untuk menjaga kesucian hatinya, mereka akan cenderung menghabiskan waktunya untuk berzikir kepada Allah Swt. dari pada melakukan aktivitas yang kurang berfaedah.

  2. Dermawan Dalam Masalah Dunia

    Salah satu sifat wali Allah adalah dermawan. Dermawan di sini memiliki arti luas. Bisa diartikan ikhlas memberi, menolong, atau rela berkorban di jalan Allah baik dengan hartanya maupun dengan jiwa raganya. Bisa dalam bentuk zakat, infak, bersedekah, dan lain sebagainya.

  3. Ucapannya Selalu Benar

    Ucapannya selalu benar artinya ia akan selalu mengucapkan sesuai dengan faktanya. Ia akan selalu mengutarakan sesuatu tanpa diselubungi dengan karangan-karangan, kebohongan, apa lagi sampai tipuan. Dalam arti yang lebih sederhana, mereka akan jujur dalam hal apapun, karena jujur melambangkan lurusnya hati, serta menjadi perhiasan jiwa yang kilauannya lebih terang dibandingkan berlian.

  4. Rendah Hati

    Rendah hati adalah sikap menyadari batasan kemampuan sendiri, sikap menyadari kemampuannya sendiri, sehingga ia akan terbebas dari kesombongan, angkuh, dan tinggi hati. Seorang wali akan membuat batasan dirinya agar tidak terjerumus ke dalam kesombongan. Ibarat padi ketika semakin berisi akan semakin tunduk, wali pun demikian, ketika hatinya semakin lama semakin terisi dengan keimanan, kepalanya pun akan tunduk sesuai dengan hatinya yang semakin tunduk.

  5. Tabah Dalam Menghadapi Kesulitan

    Ketika Allah mengujinya dengan cobaan, hatinya akan tetap tabah dan sabar menerima. Ketabahan inilah yang membentenginya dari sifat marah, mengeluh, dan murka terhadap sesuatu yang menimpanya, khususnya yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya.

  6. Menangis di Waktu Sendirian

    Meskipun yang dilakukan seorang wali adalah amaliah-amaliah yang mulia. Namun wali akan tetap mencari celah kesalahan dirinya dan memohon ampun kepada Allah. Mereka akan menangis dalam kesunyian ketika menghadap kepada-Nya.

  7. Suka Memberi Nasihat Kepada Sesama Manusia

    Seorang wali gemar sekali menebarkan kebaikan kepada sesama manusia. Menebarkan nasihat kebaikan adalah salah satu amaliah yang besar sekali nilai manfaatnya. Ia adalah aktivitas yang mencerminkan ketakwaan. Orang yang gemar memberi nasihat positif kepada sesama manusia, akan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah Swt.

  8. Sayang Kepada Sesama

    Sayang kepada sesama merupakan sifat terpuji. Bahkan menjadi salah satu sifat yang melekat di setiap Nabi-Nabi Allah. Sifat ini tidak dimiliki oleh setiap orang, jadi hanya orang-orang tertentu saja. Sifat cinta dan kasih sayang kepada sesama merupakan sifat istimewa yang diberikan oleh Allah kepada para kekasih-Nya, termasuk wali-Nya.

  9. Bertafakur Tentang Kebinasaan

    Gemar bertafakur adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh para kekasih Allah. Bertafakur adalah merenungi atas kekuasaan dan keagungan Allah. Dengan bertafakur, seseorang akan mendapatkan nilai manfaat yang jauh lebih besar. Selain itu, bertafakur juga dapat meningkatkan kualitas keimanan seseorang.

  10. Mengambil Pelajaran dari Segala Peristiwa

    Salah satu ciri kekasih Allah adalah mencari pelajaran dari setiap kehendak dan ketetapan-Nya, termasuk peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Artinya, seorang wali Allah akan selalu memetik pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi. Mereka akan selalu menggali hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi, baik pada dirinya sendiri maupun dari lingkungannya.

Itulah 10 sifat wali yang perlu kita ketahui. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A'lam.

(WIT)

Tags