Blog Islam Sehari-hari Puasa

Tanda Datangnya Lailatul Qadar, Menurut Al-Quran dan Hadis Nabi

Malam Lailatul Qadar (Ilustrasi)
Malam Lailatul Qadar (Ilustrasi)

Bulan Ramadhan menyimpan banyak keistimewaan di dalamnya. Rahmat, ampunan, dan pahala yang melimpah menjadikan berlomba-lombanya umat Muslim mengerjakan amal sholeh kala Ramadhan datang. Salah satu keistimewaan lain dari bulan Ramadhan yaitu dengan adanya Lailatul Qadr.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa setiap tahun terjadi Lailatul Qadr. Malam tersebut menjadi mulia bukan saja karena waktu diturunkannya Al-Quran, akan tetapi malam itu sendiri memiliki kemulian, yang kemudian kemuliaannya bertambah dengan turunya Al-Quran.

Tonggak Perjalanan Rohani Rasulullah SAW

Dalil Lailatul Qadar telah diketahui telah tertulis secara jelas di dalam Al-Quran. Selain itu, Rasulullah SAW pun juga turut bersabda dalam sejumlah hadits mengenai Lailatul Qadar.

Dalam agama Islam sendiri, Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan. Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Malam kemuliaan tersebut juga diabadikan di dalam dalil Lailatul Qadar pada beberapa surat Al-Quran hingga hadis. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Al-Quran pertama kali di dalam gua hira.

Dalam sejarah awalnya, malam itu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) mendapatkan lima ayat pertama surat Al-'Alaq tersebut lantas disebut juga sebagai malam lailatul qadar. Pada Lailatul Qadar tersebut, banyak keutamaan yang dapat diperoleh seorang Muslim apabila menemui malam kemuliaan.

Lantas, apa saja dalil Lailatul Qadar hingga keutamaannya bagi umat Islam? Berikut ulasan lengkapnya.

Dalil Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu momen yang paling ditunggu umat Islam saat memasuki bulan Ramadan. Bukan tanpa alasan, banyak keutamaan yang dapat diperoleh setiap Muslim.

Berbagai hal yang berkaitan dengan malam Lailatul Qadar tersebut banyak tertulis di dalam Al-Quran sendiri maupun hadist. Adapun dalil Lailatul Qadar tersebut antara lain sebagai berikut,

1. Surat QS. Al-Qadr

Dalil Lailatul Qadar yang pertama yakni pada surat Al-Qadr ayat 1 hingga 5. Di dalamnya, momen Lailatul Qadar disebut juga sebagai malam kemuliaan yang setara dengan seribu bulan.

Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam bunyi ayatnya sebagai berikut,

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadr: 1-5)

2. Hadits Riwayat Bukhari

Selain itu dalil Lailatul Qadar juga disebut Rasulullah dalam sejumlah sabda. Salah satunya yakni di dalam sebuah hadist riwayat berikut ini.

Pada hadits yang satu ini disebutkan beberapa tanda munculnya malam Lailatul Qadar. Salah satunya yakni berada pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

Diriwayatkan dari Bukhari, berikut salah satu dari sabda Rasulullah SAW,

"Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, pada malam yang ke sembilan tersisa, malam yang ke tujuh tersisa, malam yang ke lima tersisa". (HR. Bukhari)

3. Hadits Riwayat Imam Muslim

Sementara itu, terdapat ciri-ciri lain yang menyebut tentang malam Lailatul Qadar. Selain berada di antara sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, Lailatul Qadar disebut juga akan membuat matahari pagi bersinar lebih berbeda dari biasanya.

Pada esok hari, matahari akan terbit berwarna putih bersih tanpa memberikan sinar ke segala arah. Hal ini pun sebagaimana yang pernah disebut Rasulullah SAW.

Riwayat Imam Muslim, Rasulullah bersabda sebagai berikut,

"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).

4. Hadits Riwayat Tirmidzi

Dalil Lailatul Qadar yang berikutnya yakni juga berasal dari sebuah hadits riwayat. Sebuah hadist riwayat Tirmidzi menerangkan soal doa yang dibaca Rasulullah tatkala menemui malam Lailatul Qadar.

Saat bertepatan dengan malam kemuliaan, Rasulullah juga senantiasa berdoa mengharap ridha dan ampunan kepada Allah SWT. Hal itu sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah SAW seperti berikut ini,

"Beliau berkata: Wahai Rasulullah, seandainya aku bertepatan dengan malam Lailatul Qadr, doa apa yang aku katakan? Beliau berkata, 'Katakan:

'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni'

(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku)" (HR. Tirmidzi)

5. Hadist Riwayat Imam Muslim

Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu peristiwa penting bagi Rasulullah. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah disebut senantiasa beribadah lebih sungguh-sungguh daripada malam-malam biasanya.

Rasulullah SAW selalu mengharap untuk bertemu dengan malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam sebuah hadits yang berbunyi seperti di bawah ini,

"Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan Beliau di waktu lainnya." (HR. Muslim).

6. Hadits Riwayat Ahmad

Terdapat satu dalil yang menerangkan kembali mengenai malam Lailatul Qadar. Disebutkan dalam sebuah hadits, Lailatul Qadar merupakan peristiwa penting yang akan terus ada sepanjang umat manusia ada di permukaan bumi.

Sehingga, siapa saja dapat berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mencari ridha Allah SWT pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga kiamat.

Dari Abu Dzar radhiyallahuanhu berkata,

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, beritahu aku tentang Lailatul Qadr, apakah malam itu pada bulan Ramadhan ataukah pada selainnya?" Beliau berkata: "Pada bulan Ramadhan". (Abu Dzar) berkata, "(Berarti sudah ada) bersama para nabi terdahulu? Lalu apakah setelah mereka wafat (malam Lailatul Qadr tersebut) diangkat? Ataukah malam tersebut akan tetap ada sampai hari Kiamat?" Nabi menjawab: "Akan tetap ada sampai hari kiamat." (HR. Ahmad)

Tanda-Tanda Terjadinya Lailatul Qadar

Rasulullah tidak pernah menjelaskan secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadr. Karenanya para ulama memiliki argumen yang berbeda berkaitan dengan ini.

Hikmah yang terkandung dalam rahasia kapan terjadinya Lailatul Qadr adalah agar umat Islam selalu beribadah, memperbanyak, dan memaksimalkan amal sholeh selama bulan Ramadhan seraya berharap dapat menjumpai malam tersebut.

Sedikitnya terdapat sekitar empat puluh pendapat ulama mengenai kapan waktu terjadinya Lailatul Qadr. Di antaranya ulama ada yang berpendapat bahwa Lailatul Qadr hanya sekali diturunkan mana kala turunnya Al-Quran, pada hari pertama atau hari terakhir bulan Ramadhan, semua hari di bulan Ramadhan, hari-hari ganjil pada hari ke sepuluh terakhir bulan Ramadhan, pertengahan Ramadhan dan masih banyak pendapat lainnya.

Seperti salah satu hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadr:

عن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: ((تَحرُّوا لَيلةَ القَدْرِ في الوَتْر من العَشرِ الأواخِرِ من رمضانَ)) رواه البخاريُّ (2017) )

“Dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Bersungguh-sungguhlah kamu beribadah pada malam Qadr yaitu pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

Begitu juga pada hadis lain dari Imam at-Tirmidzi, yaitu:

“Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa Lailatul Qadr adalah malam ke dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh dan malam ke dua puluh sembilan dari bulan Ramadhan.” (HR. Al-Tirmidzi).

Merujuk penjelasan dari Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Bari, bahwa terdapat 45 pendapat mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadar. Menurutnya dari sekian banyak pendapat tersebut yang paling unggul adalah pendapat yang menyatakan terjadinya Lailatul Qadr yaitu dari 10 malam terakhir pada tanggal ganjil di Ramadhan tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Ibnu Hajar juga mengatakan bahwa tanggal potensial terjadinya Lailatul Qadr yaitu pada tanggal 21 dan 23 Ramadhan. Argumen ini merujuk kepada pendapat Imam Syafi’i. Sementara mayoritas ulama berpendapat pada malam di tanggal 27 Ramadhan.

Demikian wallahu a'lam. Semoga bermanfaat.

Tags