Blog Kisah - kisah Sahabat Nabi

Hidup Sehat Menurut Teladan Rasulullah

Ilustrasi keluarga Muslim menjadikan Rasullah SAW panutan dalam menjalankan hidup sehat. (Foto: Getty Images)
Ilustrasi keluarga Muslim menjadikan Rasullah SAW panutan dalam menjalankan hidup sehat. (Foto: Getty Images)

Rasulullah SAW adalah teladan hidup juga dalam beribadah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari Muhammad SAW punya cara-cara hidup yang tentu ini bisa dijadikan contoh untuk umatnya.

Hidup sehat ala Rasulullah SAW ini tentu saja bisa terus disyiarkan. Setidaknya bagaimana cerita dahulu saat Rasulullah menyebarkan agama Islam di tanah Arab. Intinya jika ini benar-benar dicontoh, pola hidup sehat yang membuat pengikutnya lebih produktif dalam beribadah. Juga menjalani kehidupan sehari-hari sesuai tuntunan Rasulullah.

Tentu yang dilakukan Rasulullah adalah pola hidup sehat. Ada banyak hal akan kehidupan Beliau. Mulai dari pola makan, mengatur istirahatnya, berpuasa hingga hal-hal mengkonsumsi barang haram. Pola hidup sehat Rasulullah inilah yang tentu bisa dijadikan pegangan dan teladan untuk ditiru para pengikutnya. Beliau pun sebagai seorang Nabi, menjalankan pola hidup sehat agar tetap produktif beribadah dan berjuang untuk Islam.

Berikut inilah 13 cara Rasulullah SAW dalam menjalankan hidup sehat.

1. Makan Sebelum Lapar dan Berhenti Sebelum Kenyang

“Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan”(HR Bukhari Musim).

Rasulullah menyampaikan, hendaknya kita makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Dari aspek kesehatan ini sangat berarti karena makan sebelum lapar menghindarkan kita dari sakit lambung dan berhenti sebelum kenyang akan membuat kita tidak berlebihan dalam makan. Menghindari makan sebelum kenyang membuat kita jauh dari sakit pencernaan. Untuk itu, makanlah sesuai waktu dan pola yang telah kita bentuk.

2. Sepertiga Isi dengan Makanan, Minuman, dan Udara

“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Hadist ini menunjukkan, hendaknya manusia benar-benar bisa mengisi perutnya dengan makanan, minuman, dan udara yang seimbang. Jika perut manusia penuh dengan makanan dan minuman semua, tentunya tidak ada ruang bernafas atau ruang udara dalam perut. Tentu tidak akan sehat, akan penuh sesak, dan menimbulkan penyakit bagi tubuh kita.

3. Tidak Makan Makanan yang Haram

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah: 3).

Tidak makan-makanan yang haram bukan hanya perilaku yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, melainkan telah menjadi ketetapan Allah yang tidak bisa berubah. Untuk itu, Allah memerintahkan manusia agar tidak makan dan minum sesuatu yang kharam. Alasan yang paling logis dan masuk akal adalah karena makanan haram memiliki kandungan yang tidak sehat dan membuat tubuh manusia menjadi rusak jika terus mengkonsumsi hal tersebut.

4. Tidak Meminum Khamr

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, yang adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS Al Maidah : 90-91).

Sebagaimana makanan yang haram, minuman yang haram seperti khamr pun juga dilarang. Khamr adalah minuman memabukkan dan dapat merusak otak manusia. Untuk itu, jika dilakukan maka akan mengganggu sistem tubuh manusia.

5. Berpuasa

“Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari).

Selain ada perintah puasa Ramadhan, terdapat juga sunnah Rasulullah lainnya mengenai puasa. Puasa sunnah seperti puasa daud, puasa muharam, puasa senin dan kamis, dan lain sebagainya dapat kita lakukan. Selain karena menjadi ibadah dan pahala bagi kita, puasa juga merupakan proses detoks bagi kita. Dari proses tersebut maka akan keluar segala racun-racun dalam tubuh, timbunan lemak, dan juga zat-zat yang tidak sehat lainnya.

6. Tidak Tidur Setelah Ashar dan Sebelum Magrib

“Aku heran dengan orang yang terbaring dan tidur sesudah ‘Ashar.” “Barangsiapa yang tidur setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”.

Rasulullah menyarankan agar kita tidak tidur setelah ashar dan sebelum magrib. Karena waktu-waktu tersebut adalah waktu produktif untuk tetap masih bisa bekerja. Sedangkan, akal atau otak juga masih bisa digunakan sebelum waktu beristirahat. Jika digunakan beristirahat, khawatir saat malam akan sulit tidur padahal justru istirahat yang baik adalah saat malam hari.

7. Bangun dan Shalat di Sepertiga Malam

"Wahai orang-orang yang berselimut, bangunlah sholat malam, separuh malam, atau kurangi sedikit atau lebih dan bacalah Alquran dengan tartil, maka aku akan berikan kepadamu qaulan tsaqilan (ucapan berbobot) dan sesungguhnya bangun di penghujung malam itu paling dalam kesannya untuk menumbuhkan iman dan memantapkan mental." (Q.S. Al Muzzamil, 1-6).

Perintah ini diberikan oleh Allah untuk kita bisa melaksanakan shalat di malam hari atau shalat qiyamulail atau shalat tahajud. Shalat seperti ini tentunya membuat kita akan lebih sehat karena bangun di lebih pagi, dan udara atau kondisi di waktu ini adalah waktu-waktu terbaik.

8. Olahraga dengan Berkuda, Memanah dan Berenang

“Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah”. (HR. Ath-Thahawi).

Rasulullah juga mengajarkan kita untuk berolahraga. Olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah berkuda, memanah, dan berenang. Olahraga tentunya sangat dibutuhkan dan juga tubuh membutuhkan untuk mengeluarkan segala macam zat yang tidak dibutuhkan lewat olahraga.

9. Tidur Miring ke Kanan

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidur seperti ini disarankan oleh Rasulullah karena dengan tidur berbaring ke kanan dapat memperlancar kerja jantung dan hati. Proses metabolisme tubuh dan juga detoksifikasi saat tidur akan lebih mudah jika dilakukan dengan berbaring ke sisi kanan badan.

10. Tidak Tidur Tengkurap

Untuk menjaga gaya hidup sehat pula, Rasulullah tidak tidur dengan tengkurap. Rasulullah tidak tidur dengan tengkurap karena tidur tengkurap dianggap seperti tidurnya setan dan membuat pernafasan tidaklah lancar. Padahal, tidur juga membutuhkan pernafasan yang baik serta proses metabolisme tubuh yang harus lancar.

11. Bersiwak atau Membersihkan Gigi

“Andaikan aku tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan menyuruh mereka bersiwak (menyikat gigi) setiap kali berwudhu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah mencontohkan untuk bersiwak dan menyikat gigi. Tentu saja hal ini akan membuat gigi kita lebih sehat dan bersih, serta segar. Kebersihan dan kesehatan gigi lebih terawat dan tidak akan banyak kuman yang terus menempel.

12. Bersuci dari Hadast

Allah SWT dan Rasulullah SAW juga telah memberikan contoh mengenai berhadast. Dalam fiqih Islam segala najis harus dihapuskan dengan cara berhadast dan tidak meninggalkan sedikipun najis dalam tubuh atau pakaian kita. Untuk itu selama shalat 5 kali dalam sehari, maka kita diperintahkan untuk terus bersuci, berwudhu bahkan bertayamum jika tidak ada air.

Islam sangat memerintahkan untuk menjaga kebersihan dan kesucian. Mereka yang tidak taat ini tentu saja akan menyesal, karena kebersihan dan kesehatan bermula dari perilaku kita dalam bersuci dan berhadast.

13. Memotong Kuku dan Bulu-bulu atau Rambut di Bagian Tubuh

“Waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari.” (HR Muslim dan Tirmidzi).

Ayat ini menunjukkan bahwa hendaknya muslim dan muslimah memperhatikan hal ini dan bisa menerapkannya dalam keseharian. Bulu-bulu yang tumbuh tentunya tidak semuanya baik dan ada yang tidak sehat jika tidak pernah dicukur dan dibiarkan. Untuk itu, menjadi kewajiban bagi kita seorang muslim untuk terus rajin memotongnya.

(JAT)

Tags