Blog Islam Sehari-hari Alquran dan Hadist

Bacaan dan Keutamaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-10

Kaligrafi Surat Al-Kahfi
Kaligrafi Surat Al-Kahfi

Membaca Surat Al-Kahfi sangat dianjurkan bagi umat Islam pada malam Jumat atau hari Jumat. Dalam hadits dijelaskan, manfaat surat Al-Kahfi dapat melindungi dari dajjal.

Surat Al-Kahfi termasuk golongan surat Makiyah dan jumlah ayatnya 110. Surat ini menempati urutan ke-18 dalam Al-Quran. Dinamakan surat Al-Kahfi karena mengisahkan tentang beberapa orang pemuda dan anjingnya yang bersembunyi di gua. Mereka lari dari kekejaman penguasa yang berideologi materialisme dan memaksa mereka untuk kafir kepada Allah SWT.

Dalam ajaran agama Islam, keutamaan membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat dijelaskan oleh Rasulullah SAW. dalam hadis berikut. “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya antara dirinya hingga Baitul Atiq” (HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Ad-Darimi).

An-Nawwas bin Sam'an meriwayatkan dari sabda Nabi Muhammad, bahwa membaca surat Al-Kahfi dapat melindungi dari fitnah dajjal sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut. "Maka barang siapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat Al-Kahfi." (HR. Muslim).

Dari hadits tersebut diketahui bahwa umat Islam dianjurkan untuk membaca ayat-ayat permulaan surat Al-Kahfi. Berdasarkan buku “Ensiklopedia Kiamat”, dijelaskan bahwa ayat permulaan yang dimaksud adalah ayat 1-10 dari Surat Al-Kahfi.

Surat Al-Kahfi Ayat 1-10

Berikut bacaan surat Al Kahfi ayat 1-10 dan artinya.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ - ١ .

1.Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok.

قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ - ٢

2. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.

مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ - ٣

3. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ - ٤

4. Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.”

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا - ٥

5. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا - ٦.

6. Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا - ٧ .

7.Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.

وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ - ٨

8.Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا - ٩ .

9. Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا - ١٠

10. (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”

Bacaan surat Al-Kahfi tersebut bersumber dari Kitab Al-Quran diterbitkan Kementerian Agama.

Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

Terdapat beragam manfaat membaca surat Al- Kahfi sebagai berikut. Disinari cahaya saat hari kiamat Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka baginya cahaya di hari kiamat dari tempat berdirinya hingga Kota Makkah." (HR. An-Nasa'i, As-Silsilah, Ash-Shahihah, No. 2651).

Dilindungi dari Dajjal

Menurut jumhur ulama sepakat, bahwa dajjal tidak dideskripsikan dalam Al-Quran. Tetapi, fitnah dajjal dijelaskan dalam hadis berikut. "Ibnu Umar radiallahu 'anhuma berkata; Kemudian Nabi Shalallahu'alaihiwasalam berdiri di hadapan manusia, lalu memuji Allah. Dia satu-satunya yang paling berhak dipuji kemudian beliau menyebutkan masalah ad-Dajjal dan bersabda: "Sungguh aku mengingatkan kalian tentangnya dan tidak ada seorang nabi pun kecuali telah mengingatkan kaumnya tentang dajjal itu. Sungguh Nabi Nuh 'Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang para nabi (sebelumku) belum pernah mengatakannya, yaitu bahwa ad-Dajjal itu a'war (buta sebelah matanya) dan sesungguhnya Allah tidaklah buta sebelah."" (HR. Bukhari No. 2.829).

Dari deskripsi tersebut, dajjal diperingatkan oleh Nabi Muhammad saw. Kemudian dijelaskan melalui sabda Nabi Muhammad saw. bahwa membaca surat Al Kahfi dapat melindungi dari dajjal. "Maka barang siapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat Al Kahfi." (HR. Muslim).

Dapat dipahami bahwa umat Islam dianjurkan untuk membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, karena membawa manfaat berupa disinari cahaya saat kiamat dan dilindungi dari fitnah dajjal.

Penjelasan Menurut Hadits Nabi SAW.

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Barangsiapa yang menghafal 10 ayat dari awal surat al-Kahfi, akan terlindungi dari ad-Dajjal (H.R Muslim dari Abud Darda’).

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ كَمَا أُنْزِلَتْ كَانَتْ لَهُ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ مَقَامِهِ إِلَى مَكَّةَ

Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya pada Hari Kiamat dari tempat berdirinya hingga Makkah (H.R anNasaai, atThobaroniy, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albaniy).

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat (H.R an-Nasaai, al-Baihaqy, al-Hakim dari Abu Said al-Khudriy).

Maksud diterangi di antara 2 Jumat menurut al-Imam asy-Syaukaniy adalah: ia tetap berada dalam pengaruh dan pahalanya sepanjang waktu seminggu tersebut. Sedangkan al-Qoriy menyatakan bahwa (disinari) hatinya atau kuburnya atau pada hari dikumpulkannya manusia (hari kiamat)(Muro’aatul Mafaatiih syarh Misykaatil Mashoobiih li Abil Hasan Ubaidillah bin Muhammad al-Mubarokfuriy (7/249)).

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Barangsiapa yang membaca Surat al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi sinar antara dirinya hingga Baytul ‘Atiiq (Ka’bah)(H.R ad-Daarimiy, al-Baihaqy, dishahihkan al-Albaniy).

Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan dalam kitab al-Umm (1/208):

وَأُحِبُّ قِرَاءَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَهَا لِمَا جَاءَ فِيْهَا

Dan saya suka membaca al-Kahfi pada malam Jumat dan hari Jumat berdasarkan (hadits) tentang hal itu.

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ وَإِلَى جَانِبِهِ حِصَانٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ فَجَعَلَتْ تَدْنُو وَتَدْنُو وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ

Dari al-Bara’ bin ‘Aazib radhiyallahu anhu beliau berkata: Ada seorang laki-laki yang membaca surat al-Kahfi, di sampingnya ada kuda yang terikat pada dua tali yang panjang. Tiba-tiba ia dinaungi awan yang terus mendekap, maka kuda itupun lari (terlepas dari ikatan). Pada pagi harinya, orang tersebut mendatangi Nabi shollallahu alaihi wasallam dan menceritakan hal itu. Nabi bersabda: Itu adalah as-Sakiinah (ketenangan) yang turun dengan Al-Quran (H.R al-Bukhari dan Muslim).

Al-Imam anNawawiy rahimahullah menjelaskan makna as-Sakiinah adalah suatu makhluk yang padanya terdapat ketenangan dan rahmat, bersamanya (turun) Malaikat (Fathul Baari libni Hajar (9/58)).

Demikian semoga bermanfaat bagi kita. Wallahu a'lam bisshawab.

Tags