Meneladani Makna dan Hikmah Hadist Kebersihan dalam Islam
Kebersihan adalah bagian penting dalam kehidupan seorang Muslim. Hadist kebersihan bukan hanya berkaitan dengan penampilan luar. Kebersihan dalam Islam juga mencerminkan kemurnian hati dan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menegaskan dalam banyak hadist bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan hati menjadi wujud nyata dari keimanan dan akhlak yang mulia.
Key Takeaways
Hadist kebersihan menjelaskan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman dan bentuk ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Thaharah atau bersuci menjadi syarat utama dalam melaksanakan ibadah seperti sholat dan membaca Al-Qur’an.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mencontohkan pentingnya menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan.
Kebersihan dalam Pandangan Islam
Dalam ajaran Islam, kebersihan memiliki makna yang luas. Salah satu konsep utama yang berhubungan dengan hadist kebersihan adalah thaharah, yaitu bersuci dari hadas dan najis. Thaharah menjadi syarat sah dalam ibadah, seperti sholat dan membaca Al-Qur’an.
Seorang Muslim tidak dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna tanpa menjaga kebersihan diri. Ini menunjukkan bahwa kebersihan bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga bentuk ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan cerminan penghormatan terhadap perintah-Nya.
Hadist-Hadist tentang Kebersihan
Banyak hadist kebersihan dan artinya yang menekankan pentingnya kebersihan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Kebersihan Sebagian dari Iman
اَلنَّظَافَةٌ مِنَ اﻻِيْمَانِ٠﴿ﺮﻮﺍﻩ ﺍحمد
Artinya: “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR. Ahmad)
2. Bersuci sebelum Sholat
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطُّهُورُ (رواه التيرمدى
Artinya: “Dari Abu Sa’id berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, bersabda, ‘Kunci dari shalat adalah bersuci’.” (HR. At- Tirmidzi)
3. Anjuran Menjaga Kebersihan Lingkungan
عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu.” (HR. Tirmidzi)
4. Menjaga Kebersihan di Hari Jumat
إنَّهَذَايَوْمُعِيدٍجَعَلَهُاللَّهُلِلْمُسْلِمِينَ،فَمَنْجَاءَإِلَىالْجُمُعَةِفَلْيَغْتَسِلْ،وَإِنْكَانَطِيبٌفَلْيَمَسَّمِنْهُ،وَعَلَيْكُمْبِالسِّوَاكِ
Artinya: “Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah subhanahu wa ta’ala untuk umat Islam. Bagi siapa yang ingin melaksanakan shalat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada dan menggosok gigi (siwak).” (HR. Ibnu Majah).
5. Allah Subhanahu wa Ta’ala Menyukai Kebersihan
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ , نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ , كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ , جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ , فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ
Artinya: “Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Ia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Ia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Ia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmidzi).
Kebersihan Diri dan Ibadah
Kebersihan memiliki hubungan erat dengan keabsahan ibadah. Tanpa bersuci, ibadah seperti sholat tidak akan diterima. Wudhu dan mandi wajib merupakan sarana untuk menjaga kesucian diri sebelum menghadap Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga mencontohkan berbagai sunnah dalam menjaga kebersihan tubuh, seperti memotong kuku, mencukur rambut, bersiwak, memakai wewangian, dan mencuci tangan sebelum makan. Sebagaimana dalam sebuah hadist kebersihan diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الْفِطْرَةُ خَمْسٌ – أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ – الْخِتَانُ وَالاِسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ»
Artinya:
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Fitrah ada lima atau lima perkara dari fitrah; berkhitan, menghabiskan bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan menipiskan kumis.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadist lain, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga menekankan pentingnya bersiwak untuk menjaga kebersihan mulut:
وَقَالَتْ عَائِشَةُ: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
Artinya: “Aisyah berkata, dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, bahwa siwak dapat membersihkan mulut, dan mendapatkan ridha dari Allah subhanahu wa ta’ala”. (HR. Al-Bukhari).
Baca Juga: Begini Cara Mensucikan Diri Setelah Memakan Makanan Haram
Kebersihan Lingkungan dan Kehidupan Sosial
Dalam sebuah hadist tentang menjaga kebersihan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Hindarilah dua perbuatan yang mendatangkan laknat: buang hajat di jalan umum atau di tempat orang berteduh.” (HR. Muslim)
Hadist ini mengajarkan bahwa kebersihan lingkungan merupakan bagian dari akhlak yang baik. Menjaga kebersihan ini akan bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat luas. Pesan ini juga relevan dengan keutamaan menjaga kebersihan rumah, tempat ibadah, sekolah, atau menjaga kelestarian alam.
Kebersihan lingkungan juga mencerminkan tanggung jawab sosial dan rasa cinta terhadap ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala. Seorang Muslim yang peduli terhadap kebersihan berarti ikut menjaga keberlanjutan kehidupan di Bumi.
Hikmah dari Hadist tentang Kebersihan
Mengamalkan hadist kebersihan memberikan banyak hikmah dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Menjaga kesehatan jasmani dan rohani: Tubuh yang bersih mencegah penyakit, sementara hati yang bersih menumbuhkan ketenangan dan kedamaian batin.
Meningkatkan keimanan dan akhlak: Lingkungan yang bersih mencerminkan iman yang kuat dan perilaku yang baik.
Mendatangkan keberkahan hidup: Kebersihan membantu menciptakan suasana yang nyaman, tertib, dan penuh keberkahan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Tampil Bersih dan Suci Bersama Sarung Mangga
Menjaga kebersihan adalah bentuk ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala sekaligus cerminan iman dan akhlak yang indah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu tampil rapi, harum, dan bersih di setiap kesempatan. Sikap ini menjadi teladan agar setiap Muslim menjaga penampilan dengan penuh kesungguhan dan niat ibadah.
Lengkapi kesempurnaan ibadah Anda dengan Sarung Mangga, sarung berkualitas tinggi yang nyaman, lembut, dan berdesain elegan. Gunakan produk Sarung Mangga untuk menambah rasa percaya diri saat beribadah dan tampil menawan dalam setiap momen berharga. Temukan koleksi terbaiknya di situs resmi kami atau toko terdekat.
Baca Juga: Pentingnya Mandi Jumat dan Hukumnya Menurut Islam
FAQ
Apa yang dimaksud dengan hadist kebersihan dan artinya?
Hadist kebersihan merupakan sabda Rasullullah shallallahu alaihi wasallam yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan hati sebagai bagian dari iman.
Mengapa kebersihan disebut sebagian dari iman?
Karena kebersihan mencerminkan ketertiban, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Seorang Muslim yang bersih menunjukkan kesungguhannya dalam menjalankan ajaran agama.
Apakah hubungan antara kebersihan dengan iman?
Seorang Muslim yang menjaga kebersihan lahir dan batin akan lebih dekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan sesama manusia.
Bagaimana cara menerapkan ajaran hadist kebersihan di kehidupan sehari-hari?
Dengan rutin menjaga kebersihan diri, melaksanakan wudhu dengan benar, membersihkan lingkungan sekitar, dan menanamkan kesadaran bahwa kebersihan adalah bagian dari ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.