Blog Islam Sehari-hari Alquran dan Hadist

Rahasia di Balik Makna Surat Al Waqiah Ayat 35-38

Keindahan ornamen Masjid al Hidayah Karangploso, Kabupaten Malang. (ilustrasi)
Keindahan ornamen Masjid al Hidayah Karangploso, Kabupaten Malang. (ilustrasi)

Dalam Al-Quran mempunyai banyak kandungan sebagai petunjuk bagi manusia agar meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT). Meskipun secara tersurat (tekstual) bisa diketahui dari terjemahannya, namun ayat-ayat Al-Quran membutuhkan penjelasan dari para pakar, para mufasir, ahli Tafsir Al-Quran. Sehingga, makna kandungannya yang tersembunyi bisa terjelaskan dengan gamblang oleh umat Islam.

Tentu saja, hal itu menyangkut asal muasal turunnya wahyu Allah Ta'ala (Asbabun Nuzul), juga membutuhkan berbagai perangkat keilmuan untuk bisa menjelaskannya dengan gamblang.

Kali ini, kita ungkapkan Rahasia di Balik Makna Surat Al Waqiah ayat 35-38. Bersumber dari uraian para ahli tafsir Al-Quran yang telah diakui sepanjang zaman dan hingga kini dengan kehadiran pakar yang masa yang lebih baru, terkini.

Surat Al Waqiah Ayat 35-38 menjelaskan tentang kenikmatan yang diperoleh para penghuni surga atau yang disebut dalam Al-Quran dengan istilah ashabul yamin (golongan kanan). Surat Al Waqiah artinya Hari Kiamat. Surat ini berjumlah 96 ayat termasuk surah Makkiyyah yang turun pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) belum hijrah ke Madinah.

Tema utama Surat Al-Waqiah tentang Hari kiamat serta penjelasan apa yang akan terjadi di bumi, serta kenikmatan yang akan diperoleh orang-orang bertakwa dan apa yang akan dialami para pendurhaka perintah Allah SWT kelak di hari kiamat. Demikian dijelas dalam Tafsir Al Mishbah karya Prof. Muhammad Quraish Shihab.

Lebih jauh dijelaskan, Al-Biqa'i berpendapat bahwa ada tiga kelompok atau golongan yang diuraikan dalam Surat Al Waqi'ah. Pertama, orang-orang yang dekat dengan Ar Rahman tampil mendahului orang-orang taat yang lain. Kelompok ini disebut As Saabiqun.

Kelompok kedua orang-orang taat selain mereka As Saabiquun yakni Ashabul Yamin, dan kelompok ketiga, orang-orang yang secara terang-terangan melakukan kedurhakaan dan bersikap munafik baik dari kelompok manusia maupun jin. Mereka ini disebut ashabul masy'amah.

Memahami Bacaan Surat Al Waqiah ayat 35-38

1. Surat Al Waqiah Ayat 35

اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ

Latin: Innaa angsya naahunna ingsyaaa a

Arti: Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung.

2. Surat Al Waqiah Ayat 36

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ

Latin: Faja'alnaahunna abkaaraa

Arti: Lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,

3. Surat Al Waqiah Ayat 37

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ

Latin: 'uruban Atraabaa

Arti: Yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,

4. Surat Al Waqiah Ayat 38

لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ ࣖ

Latin: Liash haabil yamiin

Arti: Untuk golongan kanan

Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 35-38

Dalam Tafsir Al-Quran diterbitkan Kementerian Agama, Surat Al Waqiah Ayat 35-38 ini, para ahli surga akan mendapat kenikmatan, kesenangan dan kegembiraan yakni mereka akan duduk di atas kasur tebal berlapis-lapis, empuk dan halus yang isinya terbuat dari sutra, di atas ranjang kencana yang bertahtakan emas dan permata.

Para ahli surga itu akan didampingi puluhan bidadari cantik jelita yang manja dan suci tak pernah haid dan hamil selama-lamanya, yang selalu dalam keadaan perawan sepanjang masa. Bidadari-bidadari yang cantik jelita dan lemah gemulai itu berpakaian serba sutra yang halus dan sangat menarik, dengan hiasan gelang, kalung, dan anting-anting yang menambah kecantikannya yang asli, ditambah lagi dengan semerbak harum wanginya yang sangat menggiurkan.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa, perempuan-perempuan salehah yang meninggal ketika di dunia dalam usia senja mereka akan dikembalikan lagi dalam penciptaan yang baru yang sebelumnya mereka telah tua renta, lalu menjadi perawan dan berusia muda kembali.

Sesudah mereka tidak perawan lagi, kembali menjadi perawan dan penuh dengan gairah cinta serta disukai oleh suami-suami mereka karena mereka telah berubah rupa menjadi muda, cantik, dan menarik.

Rahasia-rahasia Surat Al Waqiah Ayat 35-38

Dari sejumlah uraian para ahli Tafsir Al-Quran, bisa disimpulkan beberapa rahasia dari Surat Al Waqiah ayat 35-38.

1. Penghuni Surga Akan Didampingi Bidadari Cantik Sebaya

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Nabi SAW pernah ditanya seorang nenek apakah dia akan masuk surga. Lalu Nabi SAW menjawab bahwa nenek-nenek tidak ada di surga. Nenek itu lalu pulang seraya menangis.

Lalu, Nabi SAW mengutus sahabat untuk menjelaskan maksud nenek-nenek tidak masuk surga. Hal ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas ibnu Malik bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. (Al-Waqi'ah: 35)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda:

عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: أَتَتْ عَجُوزٌ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ. فَقَالَ: "يَا أُمَّ فُلَانٍ، إِنَّ الْجَنَّةَ لَا تَدْخُلُهَا عَجُوزٌ". قَالَ: فَوَلَّت تَبْكِي، قَالَ: "أَخْبِرُوهَا أَنَّهَا لَا تَدْخُلُهَا وَهِيَ عَجُوزٌ، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً. فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا}

Dari Al-Hasan yang menceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata, "Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan aku ke dalam surga." Maka Rasulullah SAW menjawab: Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Lalu Rasulullah SAW. bersabda: Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek-nenek. Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan ciptaan yang baru, maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (HR Imam Turmuzi).

2. Bidadari Surga Selalu Terjaga Keperawanannya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَهُ: أَنَطأ فِي الْجَنَّةِ؟ قَالَ: "نَعَمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ دَحْمًا دَحْمًا، فَإِذَا قَامَ عَنْهَا رَجَعتْ مُطهَّرة بِكْرًا"

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, bahwa Abu Hurairah pernah bertanya, "Apakah kita bersetubuh di dalam surga?" Maka Rasulullah Saw. menjawab: Ya, demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, dengan dorongan yang kuat dan kuat sekali, manakala ia berdiri darinya (lalu mengulanginya), ia menjumpainya dalam keadaan perawan kembali seperti semula.

3. Kenikmatan lain para penghuni surga.

Yakni, mereka akan diberikan kekuatan berlipat-lipat untuk bersenggama dengan para bidadari. Para ahli surga tidak mengenal loyo ataupun ejakulasi dini. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يُعْطَى الْمُؤْمِنُ فِي الْجَنَّةِ قُوَّةَ كَذَا وَكَذَا فِي النِّسَاءِ". قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَيُطِيقُ ذَلِكَ؟ قَالَ: "يُعْطَى قُوَّةَ مِائَةٍ".

Dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Seorang mukmin di dalam surga diberi kekuatan sebanyak anu dan anu terhadap wanita.” Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah dia kuat melakukannya?” Rasulullah Saw. menjawab, ' Dia diberi kekuatan seratus kali lipat.” (HR Imam Turmuzi).

4. Tidak Ada Permusuhan ataupun Iri Hati

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: lagi sebaya umurnya. (Al-Waqi'ah: 37) Yaitu akhlak mereka di antara sesamanya rukun dan damai, tiada permusuhan dan tidak ada rasa dengki atau iri hati di antara sesama mereka. Tidak sebagaimana halnya apa yang terjadi di antara para madu di dunia ini, yakni saling bermusuhan dan saling bersaing.


5. Bidadari Cantik untuk Golongan Kanan

"إِنَّ الْحُورَ الْعِينَ يُغَنِّينَ فِي الْجَنَّةِ: نَحْنُ الْجِوَارُ الْحِسَانُ، خُلِقْنَا لِأَزْوَاجٍ كِرَامٍ"

Sesungguhnya bidadari-bidadari yang bermata jeli itu bernyanyi di dalam surga, "Kami adalah bidadari bermata jeli yang cantik-cantik diciptakan untuk suami-suami yang mulia.”

Demikian uraian tentang Rahasia di Balik Makna Surat Al Waqiah ayat 35-38, yang bersumber dari uraian para ahli tafsir Al-Quran. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bisshowab.

Tags